Budidaya Jahe Dalam Karung, Hasilkan Benih Sehat
Budidaya jahe menggunakan karung dengan media yang remah dilakukan
untuk menghasilkan benih yang sehat, bebas dari penyakit seperti layu
bakteri yang sering menjadi kendala dalam budidaya tanaman.
Kelompok Tani Jahe Organik desa Larangan membudidayakan pertanaman
jahe dalam karung ukuran 40 x 100 cm dengan media tanam bokasi dari
bahan limbah pabrik penggergajian kayu. Benih disemai terlebih dahulu
dengan cara dihamparkan atau diangin-anginkan. Media tanam (bokashi +
pasir ladu) dimasukan kedalam karung sebanyak 0,2 dari volume karung.
Benih ditanam masing-masing 250 g/karung. Karung ditata dengan 5 jumlah baris dalam kolom. Kurang lebih setiap 15 hari sekali, petani menambahkan media bokashi ke dalam karung agar rimpang yang terlihat dapat tertutupi. Yang unik dalam sistem budidaya ini serta diperlukan penelitian lanjut, petani tidak menambahkan pupuk anorganik dalam petanaman jahe dan melakukan pemangkasan tanaman.
Benih ditanam masing-masing 250 g/karung. Karung ditata dengan 5 jumlah baris dalam kolom. Kurang lebih setiap 15 hari sekali, petani menambahkan media bokashi ke dalam karung agar rimpang yang terlihat dapat tertutupi. Yang unik dalam sistem budidaya ini serta diperlukan penelitian lanjut, petani tidak menambahkan pupuk anorganik dalam petanaman jahe dan melakukan pemangkasan tanaman.
Pemangkasan dilakukan saat tanaman mencapai dua bulan pada 5 – 10 cm
dari pangkal rimpang. Pemangkasan bertujuan merangsang pertumbuhan
tunas-tunas baru pada rimpang. Setelah karung-karung berisi tanaman yang
sudah dipangkas, tanaman dibiarkan hingga muncul tunas-tunas tanaman
baru dari dalam rimpang.
Salah satu tantangan dalam teknik budidaya ini, diperlukan penanganan
intensif pada tanaman mulai dari penanganan bokasi untuk media tanam,
irigasi, kegiatan pemangkasan, dan penambahan media secara rutin. Jika
teknik budidaya ini dapat berhasil dan sesuai dengan harapan yang
diinginkan, akan tercipta efisiensi penggunaan lahan sebesar 90% dari
budidaya konvensional.
Hal ini setara dengan membudidayakan 1000 karung (1000 m2) dengan
budidaya konvensional satu hektar. Efisiensi yang lain adalah penggunaan
benih tanaman, serta dapat diarahkan untuk budidaya organik dengan
mengadopsi teknologi-teknologi yang telah dihasilkan.
Bila digunakan untuk menghasilkan benih, dapat menjadi sumber benih yang sehat dan dengan kondisi yang terkontrol, produksi jahe dapat ditargetkan sesuai dengan permintaan.
Bila digunakan untuk menghasilkan benih, dapat menjadi sumber benih yang sehat dan dengan kondisi yang terkontrol, produksi jahe dapat ditargetkan sesuai dengan permintaan.
Sumber : http://konguan0.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar