Jingiberis Rhizoma - Jahe
Kandungan tanaman herbal yang terkandung di foredi gel yang
ketiga adalah Jahe. Jahe adalah tanaman rimpang yang sangat populer
sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang
menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa
keton bernama zingeron.
Sejarah
Jahe diperkirakan berasal dari India. Namun ada pula yang mempercayai
jahe berasal dari Republik Rakyat Cina Selatan. Dari India, jahe dibawa
sebagai rempah perdagangan hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang,
hingga Timur Tengah. Kemudian pada zaman kolonialisme, jahe yang bisa
memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan segera menjadi komoditas
yang populer di Eropa.
Karena jahe hanya bisa bertahan hidup di daerah tropis, penanamannya
hanya bsia dilakukan di daerah katulistiwa seperi Asia Tenggara, Brasil,
dan Afrika. Saat ini Equador dan Brasil menjadi pemasok jahe terbesar
di dunia.
Ciri morfologis
Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm.
Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga
kemerahan dengan bau menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15 hingga
23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus.
Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang
3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik
sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga
dan kepala putik ungu. Tangkai putik berjumlah dua.
Pengolahan dan pemasaran
Rimpang jahe, terutama yang dipanen pada umur yang masih muda tidak
bertahan lama disimpan di gudang. Untuk itu diperlukan pengolahan
secepatnya agar tetap layak dikonsumsi.
Terdapat beberapa hasil pengolahan jahe yang terdapat di pasaran, yaitu:
* Jahe segar
* Jahe kering
* Awetan jahe
* Jahe bubuk
* Minyak jahe
* Oleoresin jahe
* Jahe kering
* Awetan jahe
* Jahe bubuk
* Minyak jahe
* Oleoresin jahe
Jahe kering
Merupakan potongan jahe yang kemudian dikeringkan. Jenis ini sangat populer di pasar tradisional.
Awetan jahe
Merupakan hasil pengolahan tradisional dari jahe segar, terutama jahe
muda. Yang paling sering ditemui di pasaran adalah acar, asinan, sirup,
dan kristal jahe. Jenis ini disukai konsumen dari daerah Asia dan
Australia.
Bubuk jahe
Merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dari jahe menggunakan teknologi
industri. Bubuk jahe diperlukan untuk keperluan farmasi, minuman,
alkohol dan jamu. Biasanya menggunakan bahan baku jahe kering.
Oleoresin jahe
Adalah hasil pengolahan lebih lanjut dari tepung jahe. Bentuknya berupa
cairan cokelat dengan kandungan minyak asiri 15 hingga 35%.
Varietas
Terdapat tiga jenis jahe yang populer di pasaran, yaitu:
Jahe gajah/jahe badak
Merupakan jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentuknya
besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang berwarna
kuning hingga putih.
Jahe kuning
Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk
konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam. Ukuran rimpang sedang
dengan warna kuning.
Jahe merah
Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak asiri tinggi dan rasa paling
pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran
rimpangnya paling kecil dengan warna merah. Dengan serat lebih besar
dibanding jahe biasa.
Jahe merah mengandung minyak astiri yang tinggi. Terdiri dari
zingeberin, kamfena, zingebern, gingeral, dan juga shogool. Selain itu
juga jahe merah mengandung asam aksolat, gingerin, asam malat, dan juga
asam organik. Jahe merah diketahui berkhasiat sebagai pencahar,
antirematik, dan obat masuk angin. Selain itu, jahe merah juga bisa
mengobati radang tenggorokan, sakit pinggang, meredakan asma, mengobati
nyeri otot, menghangatkan badan, penambah nafsu makan, serta mencegah
masuk angin. Karenanya setiap orang yang meminum jahe merah akan merasa
lebih segar dan juga bisa membangkitkan gairah seks.
Karena rasa panas dan hangatnya membuat pembuluh darah lebih terbuka
dan aliran darah menjadi lancar. Dengan kata lain bisa mengatasi gangguan ereksi atau mencegah impotensi.
Referensi
Harmono, STP dan Drs Agus Andoko, Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe, Penerbit Agromedia Pustaka, 2005.
Harmono, STP dan Drs Agus Andoko, Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe, Penerbit Agromedia Pustaka, 2005.
Sumber : http://tanamanherbalnusantara.blogspot.com/2013/09/jingiberis-rhizoma-jahe.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar