Berikut
ini adalah manfaat dan khasiat jahe merah dan putih bagi kesehatan
tubuh, kecantikan kulit wajah, dan juga untuk obat tradisional berbagai
macam penyakit.
Jahe
merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe
berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari india sampai Cina. Oleh
karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama
kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan
obat-obatan tradisional. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan
(Zingiberaceae), sefamili dengan temu-temuan lainnya seperti temulawak
(Curcuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma
domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan
lain-lain.
Jenis Jahe:
jahe di bedakan menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna plimpangnya.
1.) jahe Putih atau Jahe Kuning Besar
Jahe putih atau jahe
kuning besar yang disebut juga jahe gajah atau jahe badak. Rimpangnya
besar dan gemuk, ruas rimpang lebih menggembung dibandingkan dengan
kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bisa di konsumsi baik saat masih
muda maupun sudah tua. Bisa dimanfaatkan dalam bentuk jahe segar atau
jahe olahan. dan juga manfaat kulit manggis
2.) Jahe Putuh atau jahe Kunung kecil
Jahe putih atau jahe
kuning kecil yang disebut juga dengan jahe sentil atau jahe emprit.
Ruasnya kecil, aga rata sampai agak menggembung. Jahe ini bisa dipanen
setelah berumur tua. kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada
jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas dan seratnya lebih tinggi. Jahe
ini cocok untuk ramuan obat-obatan atau untuk diektrak menjadi
oleoresin dan minyak atsiri.
3.) Jahe Merah
jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil, jahe merah
selalu dipanen setelah berumur tua. Jahe ini memiliki kandungan minyak
atsiri paling tinggi dibandingkan dengan 2 klon lainnya, sehingga cocok
untuk ramuan obat-obatan sejak dulu jahe dipergunakan sebagai obat, atau
bumbu dapur dan aneka keperluan lainnya, jahe dapat merangsang kelenjar
pencernaan, baik untuk membangkitkan nafsu makan dan pencernaan. Jahe
yang digunakan sebagai bumbu masak terutama berkhasiat untuk menambah
nafsu makan, memperkuat lambung, dan memperbaiki pencernaan. Hal ini
dimungkinkan karena terangsangnya selaput lendir perut besar dan usus
oleh minyak atsiri yang dikeluarkan rimpang jahe.
a.) Jahe Merah Sebagai bahan obat terdisional
Jahe merah
banyak dipilih karena memberikan rasa pahit dan pedas lebih tinggi
dibandingkan jahe-jahe lain. Khasiat umumnya adalah menambah nafsu makan
dan menghangatkan badan. Karena pengaruh inilah orang cepat merasa
bugar dan gairah seksnya segera memuncak alias berkantaran. Selain
ukurannya lebih kecil dibanding 2 jenis jahe lain, yakni jahe emprit dan
gajah, warna kulit jahe merah juga berbeda. Kulitnya berwarna merah
muda, dagingnya sedikit coklat, dan memiliki serat lebih kasar.
Beberapa Ramuan Jahe Merah:
a. Untuk Atasi Rematik
Ramuan 1:
Bahan :
- jahe merah segar 20gram
- Temulawak 20gram
- Cabe jawa 20gram
- kumis kucing 30gram
- Daun komfrey 30gram
- Air untuk minum 4 gelas
Cara Membuat
1. Semua bahan dicuci bersih.
2. Rajang atau diiris tipis.
3. Lalu direbus, tunggu hingga air rebusan tersisa 2 gelas.
4. Kemudian saring.
Cara Konsumsi:
- minum 2 kali pada pagi dan sore hari.
- Sekali minum 1 gelas.
- Agar rasanya lebih segar, tambahkan 2 sendok makan madu dan perasan jeruk nipis.
Ramuan 2:
Bahan:
- siapkan jahe merah segar 20gram
- Daun dewa segar 30gram
- Irisan kering mahkota dewa 20gram
- Daun menira segar 30gram
- Daun sendok 30gram
- Air untuk minum 4 gelas
Cara Membuat
1. semua bahan dicuci bersih.
2. Diiris atau dirajang kecil-kecil.
3. Lalu direbus, tunggu hingga air rebusan tersisa 2gelas.
4. Kemudian saring.
Cara Konsumsi:
- minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.
- sekali minum 1 gelas. Bila suka, tambahkan madu.
b. Untuk Atasi Keropos Tulang
Bahan:
- siapkan jahe merah segar 20gram
- Kacang hijau 30gram
- Kapulaga 10 gram
- Merica 15gram
- Kayumanis 20gram
- Air 4 gelas
Cara Membuat:
1. Bahan-bahaan dicuci bersih dan dilumatkan atau dimemarkan.
2. Rebus hingga air rebusan tresisa 2 gelas.
3. Kemudian disaring.
Cara Konsumsi:
- minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan.
- sekali minum 1 gelas
- Agar rasa nikmat, ditambahkan 2 sendok makan madu.
C. Untuk Atasi Asma
Bahan:
- Siapkan jahe merah segar 20 gram
- Daun smbiloto segar 30 gram
- Daun randu 30 gram
- Daun lampes 20 gram
- Air untuk minum 4 gelas
Cara Membuat:
1. Semua bahan setelah dicuci bersih, diiris atau dirajang kecil.
2. Rebus hingga air rebusan tersisa 2 gelas.
3. Lalu saring.
4. Sajikan
Cara Konsumsi:
- Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan.
- Sekali minum 1 gelas.
- Agar rasanya segar, bisa ditambahkan madu dan perasan jeruk nipis.
D. Untuk Atasi Stroke
Bahan:
- Siapkan jahe merah 20 gram
- Mengkudu 40 gram
- Pule pandak 20 gram
- Daun dewa 30 gram
- Daun cermai 20 gram
- Air untuk minum 4 gelas
Cara Membuat:
1. Setelah semua dicuci, dirajang atau diiris.
2. Rebus dengan air 4 gelas hingga air rebusan tersisa 1,5 (satu setengah)gelas.
3. Kemudiyan saring.
Cara Konsumsi:
- Minum 3 kali pada pagi, siang, dan sore setelah makan, sekali minum-(setengah) gelas.
E. Menambah Gairah Seks
Bahan:
- Siapkan jahe merah 15 gram
- Gingseng 30 gram
- Cabe jawa 20 gram
- Lada hitam 20 gram
- Air untuk minum 4 glas
Cara Membuat:
1. Semua bahan di cuci.
2. Direbus hingga air rebusan tersisa 2 glas kemudiyan disaring.
Cara Konsumsi:
- Minum 2 kali pada pagi dan sore.
- Sekali minum 1 gelas.
- Bisa tambahkan kuning telur 1 butir dan 2 sendok makan madu murni.
- Aduk hingga merata sebwelum diminum.
b.) Jahe Kuning
Merupakan jahe yang
banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal.
Rasa dan aromanya cukup tajam, ukuran rimpang sedang dengan warna
kuning.
c.) Jahe Gajah
Jahe gajah banyak
dimanfaatkan sebagai bahan campuran makanan, minuman, kosmetika dan
bahan baku dalam kegiyatan industri. Semakin pesatnya kegiatan industri
obat-obatan moderen, teradisional dan industri-industri lain yang
bermunculan dengan menggunakan bahan baku jahe menyababkan permintaan
komoditi ini cendrung meningkat dari tahun ke tahun. Jahe gajah tidak
hanya berpospek didalam negri saja tetapi juga memiliki peluang besar
untuk diserap oleh pasar internasional. Jahe gajah berpotensi sebagai
komoditas ekspor yang dikirim dalam bentuk segar, kering, asinan, minyak
atsiri dan oleoresin.
Manfaat dan Khasiat Jahe
1. Masuk angin
Cara Membuat:
1. Ambil jahe yang tua sebesar biji jari.
2. Cuci bersih dan memarkan lalu direbus dengan air dua gelas.
3. Tambahkan gula aren secukup nya.
4. Dinginkan 1/4 jam
5. Angkat dan minum hangat-hangat.
2. Sakit kepala atau migran (sakit kepala sebelah)
Cara Membuat:
1. Ambil jahe seibu jari.
2. Bakar lalu memarkan.
3. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula aren.
Cara Konsumsi:
1. Minum sekaligus.
2. Minum tiga kali sehari.
3. Mencegah Mabuk Kendaraan
Cara Membut:
1. Ambil jahe seibu jari.
2. Cuci dan iris tipis-tipis.
3. Lalu rebus dengan segelas air.
4. Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan.
4. Terkilir
Cara Membuat:
1. Ambil jahe lebih kurang dua ruas.
2. Cuci bersih lalu parut.
3.Tambahakan sedikit garam.
4. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang terkilir.
5. Lakukan dua kali sehari.
5. Bercak putih pada kulit karena kehilangan pigmen (Vitiligo)
Cara Membuat:
1. Ambil 30 gr jahe.
2. Cuci bersih lalu dijus.
3. Balurkan jus pada kulit yang menderita vitiligo tersebut.
6. Terserang cacing gelang
Cara Membuat:
1. Ambil 60 gr jahe segar lalu cuci bersih.
2. Lumatka, campur dengan segelas air.
3. Saring dan tambahkan madu satu sendok makan.
4. Minum ramuan ini tiga kali sehari.
7. Rematik
Cara Membuat:
1. Siapkan satu atau dua rimpang jahe.
2. Panaskan rimpang tersebut diatas api atau bara kemudian tumbuk.
3. Tempel tumbukan jahe pada begian tubuh yang sakit.
8. Jahe sebagai obat batuk
Cara Membuat:
1. bersihkan kurang lebih 10 gram jahe (sekitar 4 ruas).
2. P0tong-potong dan remukan.
3. Rebus dalam empat cangkir air selama 20 menit.
4. saring dan tunggu sampai tidak terlalu panas.
5. Bisa menambahkan madu dan jus lemon untuk menambah rasanya.
9. Jahe untuk melawan infeksi jamur pada kaki
Cara Membuat:
- rendam kaki anda selama 10 menit dalam air hangat yang telah ditambahi jahe.
Selain itu penelitian moderen telah membuktikan secara ilmiah berbagai manfaat jahe, antara lain:
- Menurunkan tekanan darah.
- Membantu pencernaan.
- Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah.
- Mencegah mual.
- Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan keram perut dan membantu mengeluarkan angin.
- Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
Sumber : http://caraobat.blogspot.com/2013/09/manfaat-dan-khasiat-jahe-untuk-kesehatan.html
Kamis, 26 Juni 2014
Manfaat dan Khasiat Wedang Jahe untuk Kesehatan
Manfaat dan Khasiat Wedang Jahe untuk Kesehatan
Di beberapa tempat, wedang jahe dikenal dengan nama teh jahe. Selain sarat dengan antioksidan dan mineral penting, ramuan ajaib ini memiliki berbagai manfaat kesehatan. Berikut ini manfaat-manfaat kesehatan dari wedang jahe seperti dikutip Zeenews.com:
1. Menghilangkan Stres
Wedang Jahe adalah ramuan luar biasa yang ampuh menghilangkan stres karena bisa membuat nyaman dan merelaksasi lewat aroma. Menhirup teh jahe juga bisa membantu meningkatkan suasana hati Anda. Ramuan ajaib ini membuat Anda merasa segar dan tenang, dan jika Anda sedang mengalami hari yang buruk, semua getaran negatif akan hilang.
2. Mengatasi Masalah Pernapasan
Jika Anda menderita penyakit pernapasan umum seperti pilek dan batuk, wedang jahe sangat dianjurkan. Jahe membantu dalam melancarkan dahak dan memperluas paru-paru sehingga kesulitan bernafas bisa diatasi. Ramuan ajaib juga membantu menenangkan alergi dan bersin terus menerus, serta iritasi.
3. Melancarkan Peredaran Darah
Meminum secangkir wedang jahe dapat membantu meningkatkan aliran darah, serta membantu mencegah menggigil, demam dan berkeringat berlebihan. Asam amino dan mineral dalam teh membantu membuat aliran darah lancar, mencegah timbulnya penyakit kardiovaskular.
4. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Selain kaya akan antioksidan, wedang jahe juga sangat membantu dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Minum secangkir teh jahe setiap hari bisa membantu mengecoh potensi risiko stroke dengan menghambat deposito lemak dari menyumbat arteri. Ini juga menurunkan tingkat kolesterol dan mencegah risiko serangan jantung.
5. Mengatasi Masalah Pencernaan
Wedang jahe ideal dalam membantu pencernaan, sehingga bisa meningkatkan penyerapan makanan dan menghindari sakit perut akibat makan berlebihan. Kembung dan sendawa yang mengganggu juga dapat dicegah dengan teh jahe.
6. Meningkatkan Nafsu Makan
Teh jahe juga meningkatkan nafsu makan dan membantu dalam melepaskan asam lambung yang menggumpal dalam pencernaan.
Oke, Sehaters dimana saja Anda berada. Itulah beberapa manfaat serta khasiat wedang jahe bagi kesehatan. Selamat mencoba.
Sumber : http://manfaatnyasehat.blogspot.com/2013/08/manfaat-dan-khasiat-wedang-jahe.html
Manfaat Jahe untuk Kesehatan dan Pengobatan Tradisional
Manfaat Jahe untuk Kesehatan dan Pengobatan Tradisional
Selain sebagai bahan makanan dan bumbu masak, jahe juga sudah dikenal sebagai bahan untuk resep pengobatan tradisional. Dipadukan dengan bahan lain ia diyakini mampu meningkatkan vitalitas seseorang. Kandungan minyak atsiri dalam jahe bermanfaat untuk menghilangkan nyeri, antiinflamasi, dan antibakteri.
Nah, berikut ini beberapa manfaat dan khasiat jahe untuk mengobati berbagai macam penyakit:
Masuk angin
Seibu jari jahe tua dicuci, dimemarkan. Rebus dengan 2 gelas air dan beri sedikit gula aren. Didihkan sekitar ¼ jam lalu saring. Minum hangat-hangat.
Batuk
Jahe, biasa digunakan sebagai obat batuk tradisional. Caranya, ambil seibu jari jahe dicuci dan dimemarkan. Rebus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Minum air rebusan itu sekaligus.
Sakit kepala/migrain
Jahe juga bisa untuk mengobati sakit kepala. Caranya, ambil seibu jari jahe dicuci, dibakar, dan dimemarkan. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula aren. Minum airnya sekaligus.
Rematik, nyeri pinggang, nyeri punggung
Jika anda sering mengalami rematik atau sakit pinggang, gunakan saja jahe untuk mengobatinya. Tumbuk rimpang jahe yang sudah dicuci, lalu beri sedikit eau de cologne. Gosokkan ke bagian yang sakit.
Mabuk perjalan dan mengeluarkan gas dari perut
Seibu jari rimpang jahe dicuci dan diiris-iris, lalu direbus dengan segelas air. Tunggu sampai agak dingin. Minum air rebusan tersebut sekaligus.
Mual
Jahe juga bisa dijadikan untuk mengobati perut mual: Seibu jari jahe dicuci dan dimemarkan. Seduh dengan segelas air. Beri sedikit asam jawa dan gula batu. Aduk, saring, lalu minum sekaligus.
Eksem
seibu jari jahe diparut lalu diperas. Parut juga sebuah lobak, lalu campurkan dengan air perasan jahe. Tambahkan sedikit air hangat. Tempelkan pada bagian yang terkena eksem.
Panu
tumbuk 2 ruas jahedan segenggam daun turi yang sudah dicuci bersih. Balurkan ramuan tersebut pada kulit yang berpanu.
Terkilir
Dua ruas jahe diparut lalu tambahkan sedikit garam. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang terkilir. Lakukan dua kali sehari.
Vitiligo (bercak putih karena kehilangan pigmen)
30 g jahe dibersihkan lalu dibuat jus. Bubuhkan jus tersebut pada kulit yang menderita vitiligo.
Borok
Seibu jari rimpang jahe dicuci lalu diparut. Gunakan parutan itu untuk mengompres luka.
Digigit ular
Lumatkan seibu jari rimpang jahe yang sudah dicuci. Beri sedikit garam. Tempelkan pada luka bekas gigitan ular dan segera bawa ke dokter.
Gatal karena gigitan serangga
lumatkan jahe yang sudah dicuci. Gosokkan pada bagian yang gatal.
Cacing gelang
60 g jahe segar dicuci lalu dilumatkan dan diberi segelas air. Saring, beri 1 sendok makan madu. Ramuan ini untuk diminum 3 x sehari.
Nah, itu dia beberapa manfaat jahe bagi kesehatan dan pengobatan tradisional. Jadi jangan lupa untuk selalu menyimpan jahe di dapur Anda.
Sumber : http://manfaatnyasehat.blogspot.com/2013/12/manfaat-jahe-untuk-kesehatan-dan.html
Manfaat dan kandungan jahe untuk obat kuat
Manfaat dan kandungan jahe untuk obat kuat
Meski kita sudah akrab benar dengan tumbuhan yang satu ini, tapi belum
banyak yang tahu dengan manfaat dan kandungan jahe yang sebenarnya. Jahe
dengan nama ilmiah Zingiber officinale , merupakan tanaman rimpang yang
sangat umum digunakan sebagai rempah-rempah dan bahan obat.
Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa pedas pada jahe disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi. ( sumber : Wikipedia )
Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa pedas pada jahe disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi. ( sumber : Wikipedia )
Akan tetapi saat ini banyak orang yang tahu jahe hanya sebatas obat penghilang masuk angin dan bahan pelengkap masakan saja. Padahal jahe sebenarnya memiliki banyak khasiat yang dapat menyehatkan tubuh. Karena jahe mengandung banyak zat – zat yang baik untuk tubuh. Berikut saya paparkan kandungan yang terdapat di dalam jahe dan manfaatnya untuk obat kuat pria.
Kandungan kimia jahe
Kandungan senyawa dalam jahe ada 2 golongan senyawa berdasarkan kemudahan menguap, yaitu golongan senyawa volatil (mudah menguap) dan golongan non-volatil. Senyawa yang menyebabkan pedas di atas merupakan senyawa non-volatil.
Jika kita menumbuk seruas jahe, maka akan timbul aroma khas yang kuat, dan jika kita hirup akan memberi suasana hangat di hidung kita. Aroma khas ini berasal dari minyak atsiri yang terkandung didalamnya. Minyak astiri merupakan senyawa volatil atau mudah menguap, sehingga baunya tercium oleh hidung kita. Minyak ini juga menyebabkan rasa jahe yang khas.
Minyak atsiri dalam jahe merupakan gabungan dari senyawa terpenoid yang terdiri dari senyawa-senyawa seskuiterpena, zingiberena, bisabolena, sineol, sitral, zingiberal (ada yang menyebut zingiberol, tapi keduanya adalah senyawa berbeda; zingiberal mengandung gugus aldehid, sedangkan zingiberol mengandung gugus hidroksida,-OH), felandren (phellandrena),borneol, sitronellol, geranial, linalool, limonene, kamfena.
Minyak atsiri yang terkandung dalam jahe antara 1 sampai 3 %. Selain
itu, juga ada kandungan senyawa lain, such as: senyawa oleoresin
(gingerol, shogaol), senyawa fenol (ada sumber yang menyebut
polifenol)(gingeol, zingeron), enzim proteolitik (zingibain)
(www.friedli.com), 8,6 % protein, 6,4 % lemak, 5,9% serat, 66,5%
karbohidrat, 5,7% abu, kalsium 0,1%, fosfor 0,15 %, besi 0,011%, sodium
0,03%, potassium 1,4%, vitamin A 175 IU/100 g, vitamin B1 0,05 mg/100 g,
vitamin B2 0,13 mg/100 g, niasin 1,9% dan vitamin C 12
mg/100g(www.herbal-home-remedies.org). Dalam jahe, ada juga kandungan
asam-asam organik seperti asam malat [yang sering disebut sebagai asam
apel; COOHCH2CH(OH)COOH ;asam hidroksibutanadioat], dan asam oksalat.
Senyawa Oleoresin dalam jahe digunakan sebagai zat aktif untuk mengobati batuk, penurun panas, dan analgetik. Anda ingat dengan iklan di TV yang menampilkan seseorang yang audisi IDOL, terus dia batuk dan terus makan permen jahe, dan akhirnya bisa menyanyi dengan lancar. Itu mungkin efek dari oleoresin.
Ilmuwan cina secara eksperimen mendapatkan bahwa jahe memiliki efek memperkuat perut dimana jahe lembut untuk perut dan menstimulasi usus. Penelitian dengan binatang telah membuktikan bahwa jahe memiliki efek analgesik dan aktivitas antiperadangan. Di India, rimpang jahe digunakan untuk mengobati penyakit kedinginan, mual, asma, batuk, kolik, dipsepsia, rematik dan kehilangan nafsu makan. Penelitian di Jepang menunjukkan bahwa jahe ,memiliki efek tonik pada hati. Jahe dapat menurunkan tekanan darah dengan membatasi aliran darah di daerah periferal tubuh. Penelitian selanjutnya menunjukkkan bahwa jahe dapat menurunkan tingkat kolesterol dengan mengurangi penyerapan kolesterol di darah dan hati (www.ch.ic.ac.uk/local/projects/lyerWebsites/Medicine.html).
Senyawa Oleoresin dalam jahe digunakan sebagai zat aktif untuk mengobati batuk, penurun panas, dan analgetik. Anda ingat dengan iklan di TV yang menampilkan seseorang yang audisi IDOL, terus dia batuk dan terus makan permen jahe, dan akhirnya bisa menyanyi dengan lancar. Itu mungkin efek dari oleoresin.
Ilmuwan cina secara eksperimen mendapatkan bahwa jahe memiliki efek memperkuat perut dimana jahe lembut untuk perut dan menstimulasi usus. Penelitian dengan binatang telah membuktikan bahwa jahe memiliki efek analgesik dan aktivitas antiperadangan. Di India, rimpang jahe digunakan untuk mengobati penyakit kedinginan, mual, asma, batuk, kolik, dipsepsia, rematik dan kehilangan nafsu makan. Penelitian di Jepang menunjukkan bahwa jahe ,memiliki efek tonik pada hati. Jahe dapat menurunkan tekanan darah dengan membatasi aliran darah di daerah periferal tubuh. Penelitian selanjutnya menunjukkkan bahwa jahe dapat menurunkan tingkat kolesterol dengan mengurangi penyerapan kolesterol di darah dan hati (www.ch.ic.ac.uk/local/projects/lyerWebsites/Medicine.html).
Banyak bukti yang mendukung bahwa jahe menurunkan penderitaan dan durasi
mual yang dirasakan setelah kemoterapi maupun setelah pembedahan.
Penelitian pendahuluan menyarankan bahwa jahe aman dan efektif untuk
mual dan muntah pada kehamilan jika digunakan dengan dosis yang
direkomendasikan dalam waktu kurang dari 5 hari (www.drug and
medicine.com).
Jahe memproduksi aksi antimual dan antimabuk karena efek antihistamin dan anticholinergic pada peripheral dan pusat. Zat pedas dari jahe melepaskan zat P dari serat sensori. Zat P yang dilepaskan menstimulasi cholinergic dan histaminicneurin untuk melepaskan Ach dan histamin sendiri-sendiri atau memproduksi kontraksi otot langsung dengan mengaktifkan reseptor M dan H1 secara korespondensi. Ini bertujuan agar setelah M tereksitasi oleh zat P, reseptor M dan H1 inaktif untuk sementara dan tidak dapat dieksitasi oleh agonis. Karena itu jahe menghambat aksi anticholinergic dan antihistaminic (Qian, D. S, dan Liu, Z. S, 1992).
Jahe memproduksi aksi antimual dan antimabuk karena efek antihistamin dan anticholinergic pada peripheral dan pusat. Zat pedas dari jahe melepaskan zat P dari serat sensori. Zat P yang dilepaskan menstimulasi cholinergic dan histaminicneurin untuk melepaskan Ach dan histamin sendiri-sendiri atau memproduksi kontraksi otot langsung dengan mengaktifkan reseptor M dan H1 secara korespondensi. Ini bertujuan agar setelah M tereksitasi oleh zat P, reseptor M dan H1 inaktif untuk sementara dan tidak dapat dieksitasi oleh agonis. Karena itu jahe menghambat aksi anticholinergic dan antihistaminic (Qian, D. S, dan Liu, Z. S, 1992).
Rimpang jahe juga digunakan untuk mengobati masuk angin, mengobati
kolera, difteria, neuropati dan sebagai penawar racun ular (Heyne,
1987), kecanduan alkohol, sebagai antasida, antifungi, antioksidan,
antikejang, antivirus, afrodisiak, mengobati peradangan sendi,
atherosclerosis, pegal pada kaki, disentri, kebotakan, masalah sekresi
empedu, sebagai penipis darah, mengobati bronkitis, pendarahan, luka
bakar pada kulit, kanker, depresi, diare, dismenorrhea (menstruasi yang
menyakitkan), flu, gonarthritis, penyakit hati, sebagai stimulan
kekebalan tubuh, obat infeksi
Helicobacter pylori, impoten, meningkatkan penyerapan obat dan metabolisme, sebagai insektisida, obat parasit usus, penyakit ginjal, antinyamuk, obat psoriasis pada kulit, migrain, malaria, pengurang rasa pegal, obat hipothermia karena serotonin, sakit perut, sakit lambung, infeksi saluran pernafasan, sebagai pasta gigi (www.drug andmedicine.com), obat anti bengkak, rematik dan obat sakit kepala (Heyne, 1987), obat nyeri punggung, mengeluarkan gas dari perut, eksem, panu, terkilir, vitiligo, borok, penyakit cacing gelang dan gatal karena digigit serangga (www.asiamaya.com). Jahe dapat berfungsi sebagai obat nyeri lambung dan radang sendi karena jahe mengandung sejumlah zat gizi seperti vitamin , B1, C, asam-asam amino dan sebagainya. (www.indohafi.com).
Helicobacter pylori, impoten, meningkatkan penyerapan obat dan metabolisme, sebagai insektisida, obat parasit usus, penyakit ginjal, antinyamuk, obat psoriasis pada kulit, migrain, malaria, pengurang rasa pegal, obat hipothermia karena serotonin, sakit perut, sakit lambung, infeksi saluran pernafasan, sebagai pasta gigi (www.drug andmedicine.com), obat anti bengkak, rematik dan obat sakit kepala (Heyne, 1987), obat nyeri punggung, mengeluarkan gas dari perut, eksem, panu, terkilir, vitiligo, borok, penyakit cacing gelang dan gatal karena digigit serangga (www.asiamaya.com). Jahe dapat berfungsi sebagai obat nyeri lambung dan radang sendi karena jahe mengandung sejumlah zat gizi seperti vitamin , B1, C, asam-asam amino dan sebagainya. (www.indohafi.com).
Minyak atsiri jahe mengandung bisabolena, sineol, phellandrena,
sitral,borneol, sitronellol, geranial, linalool, limonene, zingiberol,
zingiberena, kamfena (www.friedli.com). Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Khotimah, 1996 tentang efek analgetika minyak atsiri dan
ekstrak etanol rimpang jahe dengan metode Writhin Test pada mencit Mus
musculus disimpulkan bahwa minyak atsiri yang terkandung dalam rimpang
jahe memilki efek analgetika yang lebih kuat daripada ekstrak etanol
rimpang jahe dengan kandungan minyak atsiri yang sama. Jahe memiliki
kandungan antioksidan yang tinggi.
Aktivitas antioksidan dari jahe disebabkan oleh oleoresin. Ini membuat
jahe berfungsi sebagai penangkap radikal bebas. Ini berarti jahe
memiliki aktivitas anti radang, antimutagenic (www.friedli.com), dapat
melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol
dan meningkatkan kekebalan tubuh (www.indohafi.com). Selain itu,
oleoresin dari jahe yang mengandung gingerol dan shogaol sering
terkandung dalam antitusif, antiflatullen dan senyawa antasida
(www.drugandmedicine.com).
Kombinasi dari menstimulasi sirkulasi darah dan keringat menyebabkan
jahe menggerakkan darah ke peripheral. Ini membuat jahe cocok sebagai
obat untuk kedinginan, demam dan tekanan darah tinggi (Srivastava, et
al, 1964). Jahe menghambat agregasi platelet sehingga dapat mencegah
serangan jantung dan stroke (Srivastava, et al, 1964). Pemberian jahe
terhadap pasien dengan penyakit arteri koroner menyebabkan pasien
tersebut menghasilkan penurunan dalam agregasi platelet (Bordia, A,
1997). Magnesium, kalsium dan fosfor berfungsi bersama-sama dalam
pembentukan tulang, kontraksi otot dan transmisi syaraf.
Tingginya kandungan mineral ini dalam jahe membuat jahe cocok sebagai
obat kejang otot, depresi, hipertensi, lemah otot, kebingungan,
perubahan kepribadian, mual, kekurangan koordinasi dan penyakit
gastrointestinal. Tingginya kandungan potassium dalam jahe akan
melindungi tubuh dari kedinginan, kelumpuhan, sterilitas, kelemahan
otot, lesu mental, kebingungan, kerusakan ginjal dan kerusakan hati.
Potasium juga mengatur tekanan darah dan detak jantung. Berikut beberapa
senyawa yang terkandung dalam jahe: 1. Linalool (
2,6-dimetil-2,7-oktadien-6-ol )
Linalool ialah terpena alcohol yang terjadi secara alamiah. Ini
digunakan sebagai scent pada sabun, detergen, shampoo dan lotion. Ini
juga digunakan sebagai intermediet kimia. Produk downstream dari
linalool yang umum ialah vitamin E. Berat molekul linalool 154,25 g/mol.
Titik leleh < 20 derajat celcius. Titik didih 198-199 derajat
celcius. Kelarutan dalam air sebesar 1,589 g/L (www.wikipedia.com).
struktur 2. Gingerol
((S)-5-hidroksi-1-(4-hidroksi-3-metoksifenil)-3-dekanon) Gingerol atau
[6]-gingerol ialah penyusun aktif dari jahe segar. Gingerol dapat
dijumpai sebagai minyak kuning pungent dan padatan kristal dengan titik
leleh rendah.
Memasak jahe mengubah gingerol menjadi zingeron yang lebih tidak pungent
dan memiliki aroma manis. Gingerol dapat mereduksi nausea yang
dikarenakan mabuk atau kehamilan dan juga dapat mengurangi migraine.
Berat molekul gingerol 294,38 g/mol. Titik leleh 30-32 derajat celcius.
(www.wikipedia.com).struktur Gingerol dapat mengalami transformasi
dengan panas menjadi shogaol, paradol (dari hidrogenasi shogaol) dan
zingeron. (www.chem.uwimona.edu.JM:1104/lectures/ginger.html).
Senyawa Limonen (1-metil-4-prop-1-en-2-il-sikloheksena)
Senyawa dengan berat molekul 136, 24 g/mol, kerapatan 0, 8411 g/cm3, titik leleh -95,20C dan titik didih 1760C ini termasuk dalam golongan terpena. Bau senyawa ini seperti jeruk. R-limonen digunakan sebagai insektisida tanamaan. Sedangkan S-limonen digunakan sebgai pewangi pada produk pembersih. Limonen sangat umum digunakan dalam produk kosmestik.
Kamfena (3,3-dimetil-2-metilen-norkamfana)
Kamfena termasuk golongan monoterpen bisiklik yang menguap pada temperature ruang dan berbau tajam atau pedas. Kamfena dapat menurunkan berat badan, meningkatkan berat hati dan tidak memiliki efek mutagenic (www.wikipedia.com).
Sitral (3,7-dimetil-2,6-oktadienal)
Sitral ialah suatu senyawa terpenoid dimana isomer transnya bernama geranial, sedangkan isomer cis nya bernama neral. Bau lemon geranial lebih kuat daripada neral. Selain digunakan sebagai perasa, sitral juga memiliki aktivitas antimikroba yang kuat, digunakan untuk sintesis vitamin A dan efek feromon pada serangga (www.wikipedia.com).
Senyawa Shogaol
Shogaol bertanggungjawab terhadap khasiat jahe yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Shogaol meningkatkan konsentrasi kalsium intraselluler. [10]-shogaol ialah komponen yang tidak pedas pada jahe namun meningkatkan sekresi adrenalin dengan mengaktivasi TRPV1 (transient receptor potential vanilloid subtype 1) (Iwasaki, et al, 2006). Sedangkan, [6] shogaol mengurangi peradangan di lutut dan melindungi tulang rawan pada tulang paha dari kerusakan (Levy, et al, 2006).
Struktur Shogaol
Zingiberena
Zingiberena ialah seskuiterpen monosiklik yang menyusun secara dominant minyak jahe (www.wikipedia.com). 10. Phellandrena Phellandrena ialah nama untuk sepasang senyawa organic yang memiliki struktur molekul yang mirip dan sifat kimia yang mirip, yaitu α-phellandrena dan β-phellandrena. Phellandrena digunakan sebagai pemberi aroma (www.wikipedia.com).
Borneol
Borneol ialah sebuah terpena dan senyawa organic bisiklik. Borneol mudah teroksidasi menjadi keton menghasilkan kamfor. Borneol digunakan dalam pengobatan tradisional cina sebagai Moxa (www.wikipedia.com).
Manfaat dan khasiat jahe untuk kesehatan
Cara meramu jahe
Senyawa Limonen (1-metil-4-prop-1-en-2-il-sikloheksena)
Senyawa dengan berat molekul 136, 24 g/mol, kerapatan 0, 8411 g/cm3, titik leleh -95,20C dan titik didih 1760C ini termasuk dalam golongan terpena. Bau senyawa ini seperti jeruk. R-limonen digunakan sebagai insektisida tanamaan. Sedangkan S-limonen digunakan sebgai pewangi pada produk pembersih. Limonen sangat umum digunakan dalam produk kosmestik.
Kamfena (3,3-dimetil-2-metilen-norkamfana)
Kamfena termasuk golongan monoterpen bisiklik yang menguap pada temperature ruang dan berbau tajam atau pedas. Kamfena dapat menurunkan berat badan, meningkatkan berat hati dan tidak memiliki efek mutagenic (www.wikipedia.com).
Sitral (3,7-dimetil-2,6-oktadienal)
Sitral ialah suatu senyawa terpenoid dimana isomer transnya bernama geranial, sedangkan isomer cis nya bernama neral. Bau lemon geranial lebih kuat daripada neral. Selain digunakan sebagai perasa, sitral juga memiliki aktivitas antimikroba yang kuat, digunakan untuk sintesis vitamin A dan efek feromon pada serangga (www.wikipedia.com).
Senyawa Shogaol
Shogaol bertanggungjawab terhadap khasiat jahe yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Shogaol meningkatkan konsentrasi kalsium intraselluler. [10]-shogaol ialah komponen yang tidak pedas pada jahe namun meningkatkan sekresi adrenalin dengan mengaktivasi TRPV1 (transient receptor potential vanilloid subtype 1) (Iwasaki, et al, 2006). Sedangkan, [6] shogaol mengurangi peradangan di lutut dan melindungi tulang rawan pada tulang paha dari kerusakan (Levy, et al, 2006).
Struktur Shogaol
Zingiberena
Zingiberena ialah seskuiterpen monosiklik yang menyusun secara dominant minyak jahe (www.wikipedia.com). 10. Phellandrena Phellandrena ialah nama untuk sepasang senyawa organic yang memiliki struktur molekul yang mirip dan sifat kimia yang mirip, yaitu α-phellandrena dan β-phellandrena. Phellandrena digunakan sebagai pemberi aroma (www.wikipedia.com).
Borneol
Borneol ialah sebuah terpena dan senyawa organic bisiklik. Borneol mudah teroksidasi menjadi keton menghasilkan kamfor. Borneol digunakan dalam pengobatan tradisional cina sebagai Moxa (www.wikipedia.com).
Manfaat dan khasiat jahe untuk kesehatan
- Menurunkan tekanan darah (hipertensi). Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
- Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak.
- Mencegah tersumbatnya pembuluh darah. Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung.
- Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabuk perjalanan.
- Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.
- Menetralkan radikal bebas. Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
- Pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat pada soto, semur, atau rendang.
- Daun jahe juga berkhasiat, sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil. Caranya dengan ditumbuk dan diberi sedikit air dapat dipergunakan sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil.
- Memperkuat pencernaan makanan dan mengusir gas di dalamnya, mengobati hati yang membengkak, batuk dan demam. Caranya dengan menumbuk rimpang lalu direbus dalam air mendidih selama lebih kurang ½ jam, kemudian diminum airnya.
- Mengobati rematik. Siapkan 1 atau 2 rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut di atas api atau bara dan kemudian ditumbuk. Tempel tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit rematik. Cara lain adalah dengam menumbuk bersama cengkeh, dan ditempelkan pada bagian tubuh yang rematik.
- Mengobati luka karena lecet, ditikam benda tajam, terkena duri, jatuh, serta gigitan ular. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahkan sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.
- Mengobati gatal karena sengatan serangga. Caranya dengan menumbuk rimpang lalu digunakan sebagai obat gosok.
- Mengobati luka bekas gigitan ular beracun. Caranya dengan menumbuk rimpang dan diberi sedikit garam, kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan ular beracun (hanya sebagai pertolongan pertama sebelum penderita dibawa ke dokter
- Merangsang pelepasan hormon adrenalin yang dapat memperlebar pembuluh darah sehingga tubuh menjadi hangat, darah mengalir lebih lancar dan tekanan darah menurun.
- Jahe Juga mengandung senyawa cineole dan arginine yang mampu mengatasi ejakulasi dini. Senyawa ini juga merangsang ereksi, mencegah kemandulan dan memperkuat daya tahan sperma. Tak salah jika orang pun menjulukinya sebagai aphrodisiac food atau makanan pendongkrak gairah seksual, istimewa bukan?
- Jahe juga melindungi sistem pencernaan dengan menurunkan keasaman lambung. Senyawa aseton (sebenarnya saya ragu dengan aseton, karena tidak bereaksi dengan asam) dan methanol pada jahe juga mampu menghambat terjadinya iritasi pada saluran pencernaan. Karena aseton dan metanol dapat bereaksi dengan asam lambung (HCl; asam klorida). Reaksi antara metanol dengan asam klorida merupakan reaksi substitusi gugus OH dengan gugus Cl]
- Manfaatnya, nyeri lambung bisa dikurangi dengan mengkonsumsi jahe. Peradangan pada arthritis/radang sendi juga bisa ditanggulangi dengan banyak mengkonsumsi jahe karena jahe menghambat produksi prostaglandin, hormon dalam tubuh yang dapat memicu peradangan.
Cara meramu jahe
Menambah Gairah senggama
Bahan:
- Siapkan jahe merah 15 gram
- Gingseng 30 gram
- Cabe jawa 20 gram
- Lada hitam 20 gram
- Air untuk minum 4 glas
- Semua bahan di cuci.
- Direbus hingga air rebusan tersisa 2 glas kemudiyan disaring.
- Minum 2 kali pada pagi dan sore.
- Sekali minum 1 gelas.
- Bisa tambahkan kuning telur 1 butir dan 2 sendok makan madu murni.
- Aduk hingga merata sebwelum diminum.
Bahan yang digunakan
- Jahe 1 ons
- Telur ayam kampung 1 butir
- Jeruk nipis 1 butir
Cara meramu bahan
Obat kuat pria dari jahe,jeruk dan lada
Bahan
- Jahe direndam dalam air panas 1 gelas kemudian disaring,
- campurkan dengan telur ayam kampung dan perasan jeruk nipis, kemudian aduk hingga rata.
- Diminum 1 x sehari.
Obat kuat pria dari jahe,jeruk dan lada
Bahan
- Jahe 1 ons
- Jeruk nipis 1 butir
- Lada 7 butir
- Lengkuas 1 kuncup
- Air panas
- Kupas jeruk nipis, cuci bersih bersama jahe, lengkuas,
- Tumbuk semua bahan hingga halus.
- Seduh dengan air panas
- Obar kuat pria dari jahe,jeruk dan lada 1 x 1 hari agar lebih kuat.
Semoga bermanfaat.
Sumber
Sumber
http://minumanobat.blogspot.com/2013/11/resep-tradisional-mengatasi-lemah.html
http://www.successofway.com/blog/2013/05/08/manfaat-dan-kandungan-kimia-jahe/
http://minumanobat.blogspot.com/2013/11/obar-kuat-pria-dari-jahejeruk-dan-lada.html
http://bindarasaodax.blogspot.com/2012/11/khasiat-jahe-yang-terlupakan.html
http://caraobat.blogspot.com/2013/09/manfaat-dan-khasiat-jahe-untuk-kesehatan.html
http://permathic.blogspot.com/2012/05/kandungan-dan-manfaat-jahe-bagi.html
Sumber : http://manfaatdankandungan.blogspot.com/2013/12/manfaat-dan-kandungan-jahe-untuk-obat.html
Manfaat Jahe untuk Kesehatan, Kecantikan dan Ibu Hamil
Manfaat Jahe untuk Kesehatan, Kecantikan dan Ibu Hamil
Jahe diperkirakan berasal dari daratan Cina Selatan, yang kemudian menyebar ke seluruh Asia, Eropa, Afrika hingga Amerika Latin. Hampir selalu ada dalam berbagai masakan oriental, baik berupa tumisan, bakar, goreng, hingga kukus.
Terlepas manfaat kesehatan yang terkandung, jahe manwarkan rasa dan aroma khas yang menambah sedap masakan. Jahe juga biasa digunakan untuk membantu menghilangkan bau amis bahan makanan seperti ikan, udang, daging sapi, dan unggas.
Manfaat dan Khasiat Jahe
Morning sickness
Jahe diyakini memiliki efek positif bagi ibu hamil yang mengalami morning sickness. Mengkonsumsi segelas air hangat dengan campuran jahe menjadi cara paling efektif untuk mengatasi gangguan ini.
Memerangi sel kanker
Kandungan nutrisi dalam jahe juga membantu meredam perkembangan sel-sel kanker di dalam tubuh. Sejumlah studi mengungkap khasiat ekstrak jahe dalam memerangi beragam kanker seperti kanker ovarium dan usus.
Mengurangi sakit dan radang
Jahe bersifat anti-inflamasi yang dapat dijadikan obat pengurang rasa sakit. Bagi Anda yang memiliki masalah osteoarthritis atau arthritis, jahe merupakan pilihan tepat untung mengurangi rasa sakit.
Antibakteri
Dalam sebuah metode uji laboratorium, jahe menunjukkan efek antibakteri dan antijamur. Jahe mengandung sejumlah besar anti-oksidan zingerone dan dapat melindungi jaringan tubuh dari kerusakan oksidasi.
Obat mabuk perjalanan
Bagi Anda yang sering mengalami mabuk perjalanan, ada baiknya Anda mengkonsumsi minuman jahe. Rempah ini diyakini selain mengurangi rasa mual juga menyembuhkan jet lag.
Atasi gangguan menstruasi
Berbagai obat kimia hadir untuk mengurangi rasa sakit yang dialami wanita saat menstruasi. Namun, Anda harus mencoba cara alami ini. Mengkonsumsi teh jahe yang dicampur dengan gula merah.
Sakit gigi
Untuk mengatasi masalah gigi, gosokkan jahe mentah pada gigi yang nyeri, jika perlu ratakan pada seluruh bagian dalam mulut untuk mengurangi rasa sakit.
Batuk dan sakit tenggorokan
Jahe juga dikenal sebagai obat Ayuverdic untuk batuk dan sakit tenggorokan. Jahe tidak hanya menenangkan saluran tenggorokan, tetapi juga mempercepat penyembuhan.
Mengatasi mual perut
Untuk membuatnya sangat mudah. Pertama, cuci bersih jahe, lalu jemur selama satu hari. Kemudian, jahe dikupas sedikit kulitnya dan digeprek. Lalu, seduh dengan air panas sambil ditutup hingga hangat. Ramuan tersebut kemudian dicampurkan dengan air gula sesusai selera. Minumlah satu kali sehari.
Menurunkan kolesterol
Sejumlah studi menunjukkan bahwa konsumsi jahe secara reguler efektif mengurangi penyerapan kolesterol dalam darah dan hati. Kandungan gingerol dalam jahe juga memiliki efek antikoagulan yang mampu mencegah penggumpalan darah. Merangsang pelepasan hormon adrenalin yang memperlancar aliran darah.
Menghilangkan jerawat
Kupas kulit satu siung jahe berukuran kecil. Bersihkan hingga bagian warna coklatnya mengelupas dan terlihat bagian dalam yang berwarna kuning. Iris jahe hingga ketebalannya sekitar 1/4 inci. Bersihkan wajah dengan cara membilasnya dengan air. Aplikasikan jahe yang sudah diris ke seluruh area wajah sambil berikan pijatan perlahan. Putar-putar hingga jahe mengeluarkan cairan berminyak. Berbaringlah dan letakkan jahe di seluruh permukaan wajah. Diamkan selama sekitar 10 hingga 15 menit. Setelah itu bilas lagi wajah dengan air dan keringkan dengan handuk lembut.
Membuang racun dalam tubuh
Tambahkan dua ratus gram bubuk jahe pada air hangat. Jahe mengandung senyawa anti-inflamasi yang bisa meningkatkan sirkulasi darah. Termasuk membantu membuang racun dalam tubuh melalui keringat. Berendamlah selama sekitar 20 hingga 30 menit. Sambil berendam, penuhi juga kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih. Anda perlu mengembalikan mineral dan cairan yang hilang melalui keringat.
Menghilangkan sakit kepala
Jahe tidak hanya membantu mengurangi rasa mual, tetapi juga bermanfaat untuk memerangi sakit kepala. Karena dalam jahe mengandung anthistamin dan anti inflamasi. Jika sakit kepala telah melanda, Anda dapat menikmati manisan jahe untuk mengurangi rasa nyeri.
Sumber : http://manfaatbuahdaun.blogspot.com/2013/11/manfaat-jahe-untuk-kesehatan-kecantikan.html
Kandungan Minyak Atsiri Jahe Segar Dan Jahe Kering
ATSIRI JAHE SEGAR DAN JAHE KERING
Jahe (Zingiber officinale var emprit) merupakan
salah satu komoditas andalan ekspor Indonesia yang memberikan peranan
cukup berarti dalam penerimaan devisa negara. Daya guna bahan ini sangat
erat hubungannya dengan komponen bioaktif yang terkandung didalamnya.
Kualitas dan kuantitas minyak atsiri jahe emprit segar dan simplisia
jahe kering dilaporkan guna memberi informasi kepada masyarakat mengenai
efek dari pasca panen. Total minyak atsiri diperoleh melalui destilasi
Stahl selama ± 6 jam, sedangkan analisis komponen minyak atsiri
dilakukan dengan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar minyak
atsiri jahe segar dan simplisianya masing-masing 3,71% (v/w) dan kadar
0,94 % (v/w). Data GC-MS memperlihatkan bahwa jahe segar memiliki jenis
minyak atsiri lebih banyak daripada jahe kering, selain jumlah
zingiberinenya lebih dominan. Hasil penelitian dapat memberikan
informasi kepada masyarakat bahwa jahe segar lebih baik dibandingkan
dengan simplisia jahe kering.
Nilai perdagangan obat herbal, suplemen makanan di
dunia pada tahun 2000 mencapai 40 milyar USD. Pada tahun 2002 meningkat
menjadi 60 milyar USD dan pada tahun 2050 diperkirakan menjadi 5 triliun
USD dengan peningkatan 15% per tahun. Jahe (Zingiber officinale)
merupakan salah satu dari lima komoditas andalan Indonesia (Anonim,
2007).
Bahan baku obat alam ini mempunyai beberapa kegunaan seperti dapat untuk
sakit sakit gigi, malaria, rematik, sembelit, batuk, kedinginan dan
sumber antioksidan (Chrubasik, 2005; Al Amin, 2006; Ehlisch, 2008;
El-Baroty, 2010). Aktivitas-aktivitas tersebut pada umumnya disebabkan
oleh adanya senyawa bioaktif yang terkandung dalam rimpang jahe, seperti
senyawa phenolic (shogaol dan gingerol) dan minyak atsiri, seperti
bisapolen, zingiberen, zingiberol, curcurmen, 6-dehydrogingerdion,
galanolakton, asam gingesulfonat, zingeron, geraniol, neral,
monoakyldigalaktosylglykerol, gingerglycolipid (Kemper, 1999).
Senyawa zingeberen, merupakan senyawa yang sangat penting mengingat akan
memberikan aroma pedas pada jahe (Muhamed, 2007). Beberapa senyawa
bioaktif yang tekandung dalam jahe tersebut dapat diperoleh dari
beberapa varitas, seperti jahe gajah, jahe merah dan jahe emprit. Dari
ketiga jehe tersebut, jahe emprit (Zingiber officional var. Amarum)
merupakan komoditas unggulan yang paling diminati oleh masyarakat.
Konsumsi jahe sebagai bahan baku herbal bersumber dari jahe segar maupun
jahe yang telah dikeringkan (selanjutnya disebut simplisia kering).
Masyarakat luas lebih memilih jahe segar mengingat organoleptis
(khususnya bau) dari jahe segar lebih baik daripada simplisia kering.
Dalam ilmu kimia, perbedaan tersebut ditandai dengan perbedaan komposisi
minyak atsiri yang terkandung didalamnya. Bukti laboratorium yang
mencoba memberi dasar ilmiah kebiasaan masyarakat tersebut sangat
penting dilakukan dalam rangka menunjang Program Saintifikasi Jamu di
Indonesia (Permenkes No 003/MENKES/PER/I/2010).
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan Bahan baku jahe emprit segar diperoleh dari Pengepul di Pasar Bitingan Plasa Kudus, setelah sehari panen yang kemudian dilakukan perlakuan penelitian..
Peralatan utama yang digunakan Timbangan analitik, seperangkat alat destilasi Stahl dengan kapasitas 500 ml, GC-MS QP2010S Shimadzu. Kondisi operasional GC-MS. Kolom Rastek RXi-5MS panjang 30m, Kondisi GC, suhu kolom 60 oC-300 oC, tingkat laju 10 oC per menit, hold pada 60 oC untuk 5 min, hold pada 290 oC untuk 62 min, kolom awal suhu 60 oC, injeksi suhu 300 oC, interface suhu 300 oC, pembawa gas helium, Total Flow 81.5 mL/min, Split Ratio :153.0.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan Bahan baku jahe emprit segar diperoleh dari Pengepul di Pasar Bitingan Plasa Kudus, setelah sehari panen yang kemudian dilakukan perlakuan penelitian..
Peralatan utama yang digunakan Timbangan analitik, seperangkat alat destilasi Stahl dengan kapasitas 500 ml, GC-MS QP2010S Shimadzu. Kondisi operasional GC-MS. Kolom Rastek RXi-5MS panjang 30m, Kondisi GC, suhu kolom 60 oC-300 oC, tingkat laju 10 oC per menit, hold pada 60 oC untuk 5 min, hold pada 290 oC untuk 62 min, kolom awal suhu 60 oC, injeksi suhu 300 oC, interface suhu 300 oC, pembawa gas helium, Total Flow 81.5 mL/min, Split Ratio :153.0.
Preparasi sampel
Sampel jahe dicuci terlebih dahulu sampai bersih dari tanah yang masih menempel, lalu dilakukan penimbangan. Kemudian dibagai menjadi 2 bagian:
Sampel jahe dicuci terlebih dahulu sampai bersih dari tanah yang masih menempel, lalu dilakukan penimbangan. Kemudian dibagai menjadi 2 bagian:
Sampel A
Sebanyak 120 gram jahe segar diiris tipis melintang dan
kemudian dilakukan distilasi Stahl selama ± 6 jam, untuk memperoleh data
kuantitatif minyak atsiri. Kemudian minyak atsiri hasil distilasi
diambil dengan pipet, lalu ditampung dalam botol vial untuk kemudian
dianalisis kualitatif dengan GC-MS.
Sampel B
Sebanyak 120 gram dikeringkan dengan dipanaskan pada oven suhu 50 oC selama 5 hari selanjutnya disebut sampel B, lalu diiris tipis melintang setelah itu didestilasi Stahl selama ± 6 jam. Untuk memperoleh data kuantitatif minyak atsirinya. Selanjutnya minyak atsiri hasil destilasi dianalisis dengan GC-MS.
Penentuan kadar air sampel.
Sampel yang sudah dibersihkan, dipotong tipis melintang kira-kira 1-5 mm ditimbang sebanyak 10 gram lalu ditentukan kadar airnya dengan metode distilasi, sesuai dengan SNI simplisia jahe (2006).
Sampel B
Sebanyak 120 gram dikeringkan dengan dipanaskan pada oven suhu 50 oC selama 5 hari selanjutnya disebut sampel B, lalu diiris tipis melintang setelah itu didestilasi Stahl selama ± 6 jam. Untuk memperoleh data kuantitatif minyak atsirinya. Selanjutnya minyak atsiri hasil destilasi dianalisis dengan GC-MS.
Penentuan kadar air sampel.
Sampel yang sudah dibersihkan, dipotong tipis melintang kira-kira 1-5 mm ditimbang sebanyak 10 gram lalu ditentukan kadar airnya dengan metode distilasi, sesuai dengan SNI simplisia jahe (2006).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian pengaruh pengeringan jahe dilakukan dengan membandingkan jahe segar dengan jahe kering, masing-masing dilakukan penentuan jumlah minyak atsiri dan sekaligus pengambilan minyak atsirinya untuk keperluan kualitatif. Jenis peralatan distilasi uap yang digunakan untuk keperluan ini adalah distilasi stahl. Analisis kualitatif minyak atsiri yang dihasilkan dianalisis struktur kimianya dengan GC-MS.
Pengeringan rimpang jahe dengan oven
Pengeringan rimpang jahe dilakukan untuk mendapatkan simplisia kering, alat yang yang dipilih adalah oven. Pemanasan jahe dapat berjalan optimal pada suhu 50 oC (Abeysekera and Illeperuma, 2005). Pada penelitian ini, pengeringan jahe dilakukan terhadap rimpang jahe utuh. Berat jahe dari hasil pengeringan (sampel B) adalah 23,3940 g (19,5 %) dengan kadar air 9,0 %. Faktor susut berat akibat proses pengeringan oven ini adalah 5,13 (dari 120 g menjadi 23.3940). Harga 1kg jahe segar di pasar tradisional adalah Rp. 13.000,- sedangkan simplisia kering adalah Rp. 50.000,- (perbedaannya hanya 3,85 kali, lebih kecil daripada faktor susut yang seharusnya dijual dengan harga minimal Rp. 67.000,-). Dari segi harga, ini sudah dapat dipastikan bahwa para pedagang telah memahami bahwa kualitas simplisia kering tidak sebaik jahe segarnya.
Pengeringan rimpang jahe dilakukan untuk mendapatkan simplisia kering, alat yang yang dipilih adalah oven. Pemanasan jahe dapat berjalan optimal pada suhu 50 oC (Abeysekera and Illeperuma, 2005). Pada penelitian ini, pengeringan jahe dilakukan terhadap rimpang jahe utuh. Berat jahe dari hasil pengeringan (sampel B) adalah 23,3940 g (19,5 %) dengan kadar air 9,0 %. Faktor susut berat akibat proses pengeringan oven ini adalah 5,13 (dari 120 g menjadi 23.3940). Harga 1kg jahe segar di pasar tradisional adalah Rp. 13.000,- sedangkan simplisia kering adalah Rp. 50.000,- (perbedaannya hanya 3,85 kali, lebih kecil daripada faktor susut yang seharusnya dijual dengan harga minimal Rp. 67.000,-). Dari segi harga, ini sudah dapat dipastikan bahwa para pedagang telah memahami bahwa kualitas simplisia kering tidak sebaik jahe segarnya.
Jumlah minyak atsiri sampel
Sesuai dengan SNI, minyak atsiri dalam sampel jehe dilakukan melalui destilasi Stahl, yang merupakan rangkaian alat dengan prinsip steam distillation. Sesuai hukum Roult, penambahan uap air akan menyebabkan titik didih campuran minyak atsiri-air akan lebih kecil daripada 100oC (Cahyono, 2011).
Pemisahan minyak atsiri dari rimpang jahe segar lebih cepat dibandingkan dengan destilasi jahe yang dikeringkan, waktu yang diperlukan untuk memperoleh tetesan pertama minyak atsiri jahe segar 25 menit. Hasil yang diperoleh dari metode pemisahan minyak atsiri dengan menggunakan destilasi uap, baik jahe segar maupun jahe kering berwarna coklat kekuningan. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa, dari berat segar yang sama, minyak atsiri yang diperoleh dari jahe segar jauh lebih banyak dibanding dengan simplisia jahe kering (tabel 1).
Penting
dicatat bahwa hasil-hasil ini sangat kontradiktif dengan kesimpulan
penelitian yang pernah dilakukan oleh Famurewa dkk. (2011), yang mencoba
membandingkan jahe segar dan jahe yang telah dikeringkan, tetapi tanpa
membandingkan berat masing-masing sampel dari keadaan segarnya serta
tidak melaporkan kadar airnya. Hasil analisis ini juga dapat menunjukkan
bahwa sampel jahe Indonesia lebih baik daripada sampel yang berasal
dari Cina maupun Thailand, masing-masing memiliki kadar 0,98% dan 1,57%
(Sutanet al., 2005). Dalam penelitian ini,adanya perbedaan sekitar 2,77%
antara jahe segar dan simplisia keringnya diduga sangat erat
hubungannya dengan hilangnya dalam minyak atsiri bersama uap air selama
proses pengeringan. Data-data ini dapat memberikan suatu bukti dari
kebiasaan masyarakat yang lebih menyukai jahe segar daripada simplisia
keringnya.
Analisis penyusun minyak atsiri jahe segar dan simplisia kering
Analisis senyawa kimia yang terdapat didalam minyak atsiri jahe segar dan jahe kering dengan GC-MS, perbandingan kromatogram dari kedua sampel minyak atsiri dapat dilihat pada Gambar1.
Sumber : http://jaheindonesia.com/berita-atsiri-jahe-segar-dan-jahe-kering.html
Budidaya Jahe Dalam Karung, Hasilkan Benih Sehat
Budidaya Jahe Dalam Karung, Hasilkan Benih Sehat
Budidaya jahe menggunakan karung dengan media yang remah dilakukan
untuk menghasilkan benih yang sehat, bebas dari penyakit seperti layu
bakteri yang sering menjadi kendala dalam budidaya tanaman.
Kelompok Tani Jahe Organik desa Larangan membudidayakan pertanaman
jahe dalam karung ukuran 40 x 100 cm dengan media tanam bokasi dari
bahan limbah pabrik penggergajian kayu. Benih disemai terlebih dahulu
dengan cara dihamparkan atau diangin-anginkan. Media tanam (bokashi +
pasir ladu) dimasukan kedalam karung sebanyak 0,2 dari volume karung.
Benih ditanam masing-masing 250 g/karung. Karung ditata dengan 5 jumlah baris dalam kolom. Kurang lebih setiap 15 hari sekali, petani menambahkan media bokashi ke dalam karung agar rimpang yang terlihat dapat tertutupi. Yang unik dalam sistem budidaya ini serta diperlukan penelitian lanjut, petani tidak menambahkan pupuk anorganik dalam petanaman jahe dan melakukan pemangkasan tanaman.
Benih ditanam masing-masing 250 g/karung. Karung ditata dengan 5 jumlah baris dalam kolom. Kurang lebih setiap 15 hari sekali, petani menambahkan media bokashi ke dalam karung agar rimpang yang terlihat dapat tertutupi. Yang unik dalam sistem budidaya ini serta diperlukan penelitian lanjut, petani tidak menambahkan pupuk anorganik dalam petanaman jahe dan melakukan pemangkasan tanaman.
Pemangkasan dilakukan saat tanaman mencapai dua bulan pada 5 – 10 cm
dari pangkal rimpang. Pemangkasan bertujuan merangsang pertumbuhan
tunas-tunas baru pada rimpang. Setelah karung-karung berisi tanaman yang
sudah dipangkas, tanaman dibiarkan hingga muncul tunas-tunas tanaman
baru dari dalam rimpang.
Salah satu tantangan dalam teknik budidaya ini, diperlukan penanganan
intensif pada tanaman mulai dari penanganan bokasi untuk media tanam,
irigasi, kegiatan pemangkasan, dan penambahan media secara rutin. Jika
teknik budidaya ini dapat berhasil dan sesuai dengan harapan yang
diinginkan, akan tercipta efisiensi penggunaan lahan sebesar 90% dari
budidaya konvensional.
Hal ini setara dengan membudidayakan 1000 karung (1000 m2) dengan
budidaya konvensional satu hektar. Efisiensi yang lain adalah penggunaan
benih tanaman, serta dapat diarahkan untuk budidaya organik dengan
mengadopsi teknologi-teknologi yang telah dihasilkan.
Bila digunakan untuk menghasilkan benih, dapat menjadi sumber benih yang sehat dan dengan kondisi yang terkontrol, produksi jahe dapat ditargetkan sesuai dengan permintaan.
Bila digunakan untuk menghasilkan benih, dapat menjadi sumber benih yang sehat dan dengan kondisi yang terkontrol, produksi jahe dapat ditargetkan sesuai dengan permintaan.
Sumber : http://konguan0.blogspot.com/
TEKNIS BUDIDAYA JAHE MERAH/ EMPRIT/ GAJAH
TEKNIS BUDIDAYA JAHE MERAH/EMPRIT/GAJAH
Sebelum kita melangkah ke budidaya jahe ada beberapa hal yang perlu kita siapkan antara lain :
- Ternak bakteri / microba cultur
- Pembuatan pupuk / bokhasi
Teknis penanaman jahe merah/emprit/gajah :
- Pembibitan
Setelah itu rimpang jahe direndam dengan zat pertumbuhan tanaman (kita bisa membuat sendiri) selama 6 jam tiriskan sampai kering. rimpang jahe siap disemaikan dengan cara sebar pupuk bokhasi setebal 10 cm taruhlah rimpang jahe diatasnya kemudian tutupi dengan sekam padi untuk menjaga kelembapan. usahakan tempat persemaian terhindar dari matahari langsung, siram pada pagi dan sore hari biasanya dalam waktu 1-2 minggu akan muncul tunas2 jahe.
setelah bibit tumbuh sekitar 15 cm baru pindahkan ke dalam karung / wadah.
2. Penanaman.
Menggunakan karung/wadah ukuran lebar 50cm x 60 cm tinggi, jangan lupa karung/wadah dilubangi untuk mendapatkan aerasi yang bagus usahakan banyak lubang. masukkan media campuran tanah dengan bokhasi dengan perbandingan 30% : 70% setinggi 15-20 cm, satu karung/wadah dapat diisi dengan jumlah 3-5 tunas yang mana tunas2 dikumpulkan ditengah dengan mata tunas menghadap keluar atau saling membelakangi. (alasan kenapa satu karung kita isi sebanyak itu karena kita mencoba menanam jahe dengan teknik vertikultur/keatas).
Sehingga nantinya jahe kl tumbuh subur maka 30 hari setelah tanam maka diperlukan penambahan media setinggi 10-15 cm dengan media campuran tanah dan bokhasi ini bertujuan untuk melindungi tunas jahe sekaligus memberi nutrisi/makanan baru bagi jahe,usahakan setiap bulan sekali lakukan penambahan media tanam sampai bulan kelima. Hal ini dikarenakan jahe membutuhkan cukup banyak air maka tanaman jahe perlu disiram setiap hari 2 x pagi dan sore atau sesuai kondisi media. tidak lupa untuk menjaga kebutuhan asupan nutrisi tanaman jahe maka setiap seminggu sekali
dilakukan penyemprotan / pengocoran dengan microba cultur 1/2 liter dicampur 14 liter air.
Dibawah ini gambar jahe dari tanggal 31 agustus 2013 sampai 01 januari 2014 :
Ups hampir lupa tentang apa2 aja yang perlu disiapkan untuk budidaya jahe dalam karung / wadah, antara lain :
1. ternak bakteri / microba cultur
siapkan bahan dibawah ini :
- biang bakteri ........................................ 2 ltr ( SOT atau EM4 dll)
- urine kambing/sapi/kelinci...................... 50 ltr
- air kelapa ............................................ 40 ltr
- rumen ( dalem e babat) ........................ 10 kg
- jus nanas ............................................ 10 kg
- jus pepaya .......................................... 10 kg
- gula pasir ............................................ 1/4 kg
- serabut kelapa tnp kulit ......................... 1 sak 50 kg
- fermentasi dengan wadah tertutup selama 7 hari tiap pagi dan sore diaduk untuk mengeluarkan amoniak dan panas
Tuangkan biang bakteri dalam baskom campur dengan gula pasir diamkan selama 6 - 24 jam ini bertujuan untuk mengaktif bakteri yang ada dalam biang bakteri agar siap tempur...heheeheee ini angep aja pasukan kita gan untuk menyuburkan tanah. siapkan drum untuk tempat fermentasi, aduk rumen dengan air kelapa secukupnya agar kita dapat mengambil microbakteri yang ada dalam rumen dg cara disaring / diperas masukkan masukkan dlm drum bersamaan dengan jus nanas & pepaya yg telah disaring aduk rata adonan tesebut setelah itu masukkan biang bakteri yang telah siap tempur. terakhir masukkan serabut kelapa. usahakan didalam drum/tandon ada sisa ruang paling tidak 25 % ada ruang khawatir meledak gan. tutup rapat drum/tandon jangan lupa tiap pagi dan sore diaduk2, tanda-tanda fermentasi berhasil bau berubah menjadi kayak bau tape. microba culture siap diaplikasikan ke semua tanaman / pembuatan kompos (bokhasi) nantinya.
Sumber : http://eko-warsito.blogspot.com/2014/03/teknis-budidaya-jahe-merahempritgajah.html
Bibliograf Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)
Bibliograf Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)
1. Endang Gati Ika Mustika/Perbanyakan Cepat Jahe Merah Melalui Teknik Kultur Jaringan. Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 3, no.1), p.35-38.
2. Nikham Rahayu Chosdu Taty Erlina/Karakterisasi Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Dan Lengkuas Merah (Alpina purpurata K. Schum.). Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXIX, Surakarta, 24-25 Maret 2006 Sehat Alami Bersama Lidah Buaya (Aloe Vera) & Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa) 2006p.470-478
3. I G M Adioka I N Toya Wiartha/Perasan Jahe Merah (Zingiber Officinale Linn.) Per Oral Mengurangi Inflamasi Tikus Putih Yang Diinduksi Dengan Injeksi Carragenin 1 persen. Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXIX, Surakarta, 24-25 Maret 2006Sehat Alami Bersama Lidah Buaya (Aloe Vera) & Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa) 2006p.607-611
4. Juhaeti, Titi Titi Juhaeti/Pengaruh Pemupukan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jahe Merah (Zingiber officinale var Rubra). Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Hayati 1990/1991 1990/1991. p.119-123.
5. Indarto-Setyowati/Pengaruh Tingkat Naungan, Media Tanam dan Pemupukan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jahe Merah (Zingiber officinale roxb.var.Rubra). Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Hayati 1990/1991. p.125-132
6. Syarief, Fauzia/Pengaruh Kekurangan Air terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jahe Merah. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Hayati 1990/1991 1990/1991p. 133-135.
7. Widiyono, Wahyu/Pengaruh Jarak Tanam dan umur Panen Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rimpang Jahe Merah. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Hayati 1990/1991. p. 137-142
8. Saefudin/ Pemberian Zat pengatur Tumbuh dan Pupuk Daun Dalam Budidaya Jahe Merah. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Hayati 1990/1991. p. 143-146
9. Rizal, M., R. Balfas, S.R. Djiwanti dan R. Harni/ Serangan OPT Pada rimpang Kunyit, Jahe Merah dan Temulawak yang dibudidayakan secara Organik dan Anorganik. Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Pengembangan Tanaman Obat Menuju Kemandirian Masyarakat dalam Pengobatan Keluarga Jakarta 7 September 2006 p. 98-102
10. Ermiati dan N. Bermawie/Keunggulan Ekonomi Varietas Unggul Jahe Merah. Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Pengembangan Tanaman Obat Menuju Kemandirian Masyarakat dalam Pengobatan Keluarga Jakarta 7 September 2006 p. 114-131
11. Ma’mun, May Sukmasari dan Nurliani Bermawie/Perbandingan Teknik Ekstraksi dalam Analisis Gingerol pada jahe merah (Zingiber officinale Roscoe). Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Pengembangan Tanaman Obat Menuju Kemandirian Masyarakat dalam Pengobatan Keluarga Jakarta 7 September 2006 p. 202-208.
12. Sri Wahyuni D.H.Xu N.Bermawie H.Tsunematsu T.Ban. Skrining ISSR Primer studi pendahuluan kekerabatan antar jahe merah, jahe emprit dan jahe besar. Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2004)vol. XV (no.1) p. 33-42
13. Rahayu, R.D. Harapini, M. Chairul/Pengaruh penambahan minyak atsiri jahe merah (Zingiber officinale var. Rubra) terhadap pertumbuhan Eryciplas spp.Simposium Penelitian Bahan Obat Alami VIII. 1994. p 473-475
14. Mochamad Yusron/ Produksi dan Mutu Tiga Nomor Jahe Merah (Zingiber officinale Var. Rubrum L.) Dengan Pemupukan Organik Di Cibinong Bogor. Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Pengembangan Teknologi Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor,6 September 2007 Buku II 2008p. 381 – 388
15. Tolibin Iskandar/ Effek Pemberian Suspensi Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe Var. Rubrum) Terhadap Perubahan Patologi Sekum Ayam Pedaging Galur COBB yang Menderita Koksidiosis Karena Diinfeksi Eimeria Tenella. Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Pengembangan Teknologi Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor, 6 September 2007 Buku II 2008p. 597 – 606.
16. Yanti Mulyana, Clara Sunardi, Lea P.S, Razali Usman/Perbedaan Hasil Penarikan Zat Antimikroba Ekstrak Etanol Dari Bahan Basah dan Bahan Kering Jahe Merah. Prosiding Seminar Nasional Produk Alami Bioaktif Bandung Institut Teknologi Bandung(1987) Prosiding Seminar Nasional Produk Alami BioaktifISBN (1987)p.211
Sumber : http://h317dy.wordpress.com/2011/06/13/bibliograf-jahe-merah-zingiber-officinale-rosc/#more-304
Pengetahuan Bagi Pelaku Usaha Jahe Kering dan Bubuk
Pengetahuan Bagi Pelaku Usaha Jahe Kering dan Bubuk
praktikum bubuk jahe dan jahe kering
HASIL PENGAMATAN
1.
Pengeringan
Jahe
SEBELUM
|
Perlakuan
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
|
Berat
|
114, 4147 g
|
190,1430 g
|
105,9734 g
|
100,2616 g
|
Warna
|
Cokelat keputihan
|
Hijau kekuningan
|
Kuning kecokelatan
|
Kuning keputihan
|
Tekstur
|
Keras
|
Keras
|
Keras
|
Lunak +
|
Aroma
|
-
|
-
|
Khas jahe
|
Khas jahe +++
|
SESUDAH
|
Perlakuan
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
|
Berat
|
48,1401 g
|
9,2532 g
|
4,4479 g
|
5,3194 g
|
Warna
|
Cokelat keputihan
|
Cokelat muda
|
Kuning pucat
|
Putih kekuningan
|
Tekstur
|
Lunak
|
Kering, rapuh
|
Rapuh
|
Rapuh
|
Aroma
|
Khas jahe
|
Harum khas jahe
|
Khas jahe +
|
Khas jahe +
|
Rendemen
|
42,075%
|
4,866%
|
4,197%
|
5,305%
|
2.
Penggilingan
Jahe
|
Perlakuan
|
|||
9
|
10
|
11
|
12
|
|
Aroma
|
Khas jahe ++++
|
khas jahe ++++
|
Khas jahe +++++
|
Khas jahe ++++
|
Warna
|
Kuning cerah
|
Kuning
|
Kuning kecokelatan
|
Kuning kecokelatan
|
Tekstur
|
halus, lembut
|
halus, lembut
|
kasar
|
halus, lembut
|
Berat bubuk
|
4,4314 g
|
5,7363 g
|
44,3510 g
|
7,9403 g
|
Rendemen
|
4,1816%
|
5,72%
|
38,76%
|
4,176%
|
Keterangan
:
Perlakuan I : Tanpa perlakuan (Kelompok 11)
Perlakuan II : Pengirisan tipis-tipis (Kelompok 9)
Perlakuan III : Rendam di CaCl2 selama 15 menit
(Kelompok 10)
Perlakuan IV : Rendam di Na-metabisulfit 15 menit (Kelompok 12)
PEMBAHASAN
Jahe atau Zingiber officinale merupakan salah satu
tanaman rempah jenis rimpang- rimpangan dari suku Zingiberaceae. Bagian akar
atau rimpang dari jahe pada umumnya berwarna kuning agak kotor pada bagian luar
dan ketika semakin tua warnanya akan berubah menjadi cokelat keabu- abuan.
Sedangkan pada penampang dalamnya, bagian tepi jahe berwarna kuning pucat namun
agak lebih muda dibandingkan dengan bagian tengahnya. Jahe memiliki aroma khas
jahe yang harum dengan rasa yang pedas atau sensasi panas yang tajam.
Berdasarkan
pengolahannya, produk olahan jahe dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu
produk olahan jahe primer dan produk olahan jahe sekunder. Produk olahan primer
dari jahe adalah sebagai berikut:
1. Jahe segar. Jahe segar pada umumnya digunakan untuk
obat dan bahan campuran untuk minuman penghangat ( bandrek ).
2. Jahe yang diawetkan. Pada umumnya digunakan sebagai bahan
baku dalam pembuatan jahe asam, jahe kristal dan sirup jahe.
3. Jahe kering. Jahe kering pada umumnya dapat digunakan
sebagai bumbu masak atau pemberi aroma pada makanan.
Sedangkan produk olahan
sekunder dari jahe adalah sebagai berikut:
1.
Bubuk jahe atau tepung
jahe.
2. Minyak jahe.
3. Oleoresin jahe.
Pada praktikum kali
ini, akan dilakukan pembuatan beberapa produk olahan dari jahe ( primer dan
sekunder) berupa jahe kering dan jahe bubuk. Dalam pembuatan jahe kering,
pengeringannya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengeringan dengan
menggunakan sinar matahari serta pengeringan dengan menggunakan alat pengering.
Pada pembuatan jahe
kering, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menimbang berat dari jahe
utuh kemudian jahe tersebut diberi salah satu perlakuan sebagai berikut:
- Perlakuan 1 :
tanpa perlakuan
- Perlakuan 2 :
jahe dikupas kemudian diiris tipis- tipis.
- Perlakuan 3 :
jahe dikupas kemudian direndam kedalam larutan CaCl2 selama 15
menit.
- Perlakuan 4 :
jahe dikupas lalu diiris tipis. Jahe yang telah diiris kemudian direndam
kedalam larutan Na- metabisulfit selama 15 menit.
Setelah
diberi salah satu perlakuan diatas, jahe dikeringkan dalam oven pada suhu 50 0C
selama 3 hari.
Table 1. Hasil Pengeringan
Jahe Dengan Berbagai Perlakuan
SEBELUM
|
Perlakuan
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
|
Berat
|
114, 4147 g
|
190,1430 g
|
105,9734 g
|
100,2616 g
|
Warna
|
Cokelat keputihan
|
Hijau kekuningan
|
Kuning kecokelatan
|
Kuning keputihan
|
Tekstur
|
Keras
|
Keras
|
Keras
|
Lunak +
|
Aroma
|
-
|
-
|
Khas jahe
|
Khas jahe +++
|
SESUDAH
|
Perlakuan
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
|
Berat
|
48,1401 g
|
9,2532 g
|
4,4479 g
|
5,3194 g
|
Warna
|
Cokelat keputihan
|
Cokelat muda
|
Kuning pucat
|
Putih kekuningan
|
Tekstur
|
Lunak
|
Kering, rapuh
|
Rapuh
|
Rapuh
|
Aroma
|
Khas jahe
|
Harum khas jahe
|
Khas jahe +
|
Khas jahe +
|
Rendemen
|
42,075%
|
4,866%
|
4,197%
|
5,305%
|
Jahe kering berdasarkan
cara pengeringannya dapat dikelompokkan kedalam 4 jenis yaitu:
a. Scraped Ginger :
jahe utuh yang dikupas kemudian dikeringkan.
b. Coated Ginger : jahe utuh yang kemudian diiris dan dikeringkan
hingga kulitnya berubah menjadi kecokelatan.
c. Bleached Ginger : jahe utuh yang dikeringkan dengan
pencelupan dalam air kapur.
d. Black Ginger :
jahe utuh kemudian dikeringkan dengan pencelupan dalam air panas selama 10- 15
menit.
Sedangkan berdasarkan
cara pengupasannya, jahe kering dapat dikelompokkan kedalam 3 jenis yaitu:
a.
Jahe tanpa
dikuliti.
b. Jahe setengah dikuliti.
c.
Jahe dikuliti
seluruhnya.
Jahe perlakuan 1 hampir
sama dengan perlakuan scraped ginger dan jahe perlakuan 2 hampir sama dengan
coated ginger, hanya saja pada jahe 1 dan 2 kulit jahe tidak dikupas terlebih
dahulu. Sedangkan jahe perlakuan 3 dan 4 hampir sama dengan black ginger.
Pencelupan air panas memiliki tujuan yang sama dengan penambahan larutan Na-
metabisulfit dan CaCl2 yaitu untuk menonaktifkan enzim yang berada
dalam jahe.
Menurut literature,
jahe kering tanpa dikuliti mempunyai rendemen berkisar antara 60% hingga 70%.
Sedangkan pada hasil praktikum ( perlakuan 1), rendemen jahe kering yang
dihasilkan adalah 42,075%. Sedangkan pada jahe yang dikuliti pada umumnya
mempunyai rendemen antara 50- 60%. Kemungkinan penyebab perbedaan tersebut
adalah terlalu lamanya waktu pengeringan yang dilakukan. Antara perlakuan 1 dan
perlakuan lainnya, didapatkan bahwa berat jahe kering perlakuan lebih besar
dibandingkan sampel lainnya. Hal tersebut kemungkinan disebabkan sedikitnya air
yang mampu melewati kulit jahe dan kemudian menguap ( Okos et all., 1992 ).
Pengeringan
dipengaruhi oleh beberpa factor sebagai berikut:
1. Suhu
2. Kelembaban.
3. Laju aliran udara.
4. Permukaan bahan yang langsung berhubungan dengan
udara.
5. Tekanan.
Pengeringan dilakukan
berdasarkan terjadinya penguapan air dari bahan ke udara karena adanya
perbedaan kandungan uap air antara udara dengan bahan yang dikeringkan. Pada
hal tersebut, udara mengandung uap air atau kelembaban nisbi yang relative
lebih rendah sehingga menyebabkan penguapan. Factor yang mempengaruhi hasil
praktikum adalah factor ke 4. Karena pada perlakuan 1, permukaan bahan yang
harus ditembus oleh air lebih tebal dibandingkan dengan sampel lainnya.
Pengeringan
akan mengubah sifat fisis dan kimianya dan diduga dapat mengubah kemampuannya
dalam memantulkan, menyebarkan, menyerap, dan meneruskan sinar, sehingga
mengubah warna bahan pangan. Perubahan warna yang terjadi pada sampel praktikum
kemungkinan disebabkan telah berubahnya kandungan karotenoid dalam jahe.
Sedangkan perubahan aroma yang terjadi pada sampel yang telah dikeringkan
kemungkinan disebabkan oleh telah berkurangnya senyawa- senyawa volátil akibat
menguap.
Akibat
lain dari pengeringan adalah berkurangnya berat bahan karena adanya pengurangan
kadar air. Menurut estándar mutu jahe kering Canadian Government, kadar air
dalam jahe kering tidak boleh melebihi 10%. Berikut adalah data jumlah kadar
air dalam sampel:
Perlakuan
|
Kadar Air ( %)
|
I
|
57,92 %
|
II
|
95,13 %
|
III
|
95,80 %
|
IV
|
94,69 %
|
Kadar air = x 100%
Apabila kadar air pada
jahe kering melebihi 10%, maka pertumbuhan kapang pun akan dipercepat sehingga
umur simpannya akan menjadi lebih pendek. Pada pembuatan bubuk
jahe, jahe kering yang dihasilkan dari praktikum sebelumnya dihaluskan dalam
grinder lalu ditimbang. Diamati warna, aroma dan rendemennya.
Table 2. Hasil
Praktikum Pembuatan Bubuk Jahe
|
Perlakuan
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
|
Aroma
|
Khas jahe +++++
|
Khas jahe ++++
|
khas jahe ++++
|
Khas jahe ++++
|
Warna
|
Kuning kecokelatan
|
Kuning cerah
|
Kuning
|
Kuning kecokelatan
|
Tekstur
|
kasar
|
halus, lembut
|
halus, lembut
|
halus, lembut
|
Berat bubuk
|
44,3510 g
|
4,4314 g
|
5,7363 g
|
7,9403 g
|
Rendemen
|
38,76%
|
4,1816%
|
5,72%
|
4,176%
|
Bubuk jahe merupakan
salah satu jenis olahan sekunder dari jahe. Bubuk jahe pada umumnya terbuat
dari jahe yang telah dikeringkan hingga kadar airnya 4 %. Bubuk jahe sering
digunakan sebagai bahan penambah aroma dan rasa pada kari serta minuman seperti
minuman anggur dan brendi.
Berdasarkan data
diatas, didapatkan bahwa pada bubuk jahe perlakuan 1 memiliki rendemen paling
besar dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kemungkinan butir bubuk jahe yang
dihasilkan pada sampel jahe perlakuan 1 lebih kasar dibandingkan dengan
perlakuan lainnya. Kemungkinan yang menyebabkan terjadinya kedua hal tersebut
adalah pada saat pengeringan dilakukan, kadar air dalam sampel jahe perlakuan 1
lebih besar dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
Aroma pada bubuk jahe
sampel perlakuan 1 lebih tajam dibandingkan dengan bubuk jahe sampel perlakuan
lainnya. Kemungkinan yang menyebabkan hal tersebut adalah senyawa zingiberol
pada jahe perlakuan 1 belum menguap sepenuhnya.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum
yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan 2,3 dan 4 memiliki
kualitas rendemen jahe bubuk dan jahe kering yang lebih kecil dibandingkan
dengan perlakuan 1 dan mempunyai tekstur yang lebih unggul dibandingkan dengan
perlakuan 1. Namun jahe perlakuan 1, mempunyai aroma dan warna bubuk serta jahe
kering yang lebih unggul dibandingkan dengan sampel jahe perlakuan lainnya. (http://see-around-theworld.blogspot.com)
Saya
yakin info ini sangat berguna dalam mengkalkulasi perbandingan bahan
baku jahe basah terhadap output jahe kering / bubuk yang dihasilkan.....
selamat berhitung
Sumber : http://petanijahemerah.blogspot.com/2012/05/pengetahuan-bagi-pelaku-usaha-jahe.html