Kamis, 26 Juni 2014

Manfaat Dan Khasiat Jahe Untuk Kesehatan Dan Kecantikan

Manfaat Jahe Manfaat Dan Khasiat Jahe Untuk Kesehatan Dan Kecantikan

Berikut ini adalah manfaat dan khasiat jahe merah dan putih bagi kesehatan tubuh, kecantikan kulit wajah, dan juga untuk obat tradisional berbagai macam penyakit.


Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari india sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), sefamili dengan temu-temuan lainnya seperti temulawak (Curcuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain.

Jenis Jahe:

jahe di bedakan menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna plimpangnya.

1.) jahe Putih atau Jahe Kuning Besar
Jahe putih atau jahe kuning besar yang disebut juga jahe gajah atau jahe badak. Rimpangnya besar dan gemuk, ruas rimpang lebih menggembung dibandingkan dengan kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bisa di konsumsi baik saat masih muda maupun sudah tua. Bisa dimanfaatkan dalam bentuk jahe segar atau jahe olahan. dan juga manfaat kulit manggis

2.) Jahe Putuh atau jahe Kunung kecil
Jahe putih atau jahe kuning kecil yang disebut juga dengan jahe sentil atau jahe emprit. Ruasnya kecil, aga rata sampai agak menggembung. Jahe ini bisa dipanen setelah berumur tua. kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas dan seratnya lebih tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan atau untuk diektrak menjadi oleoresin dan minyak atsiri.

3.) Jahe Merah
jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil, jahe merah selalu dipanen setelah berumur tua. Jahe ini memiliki kandungan minyak atsiri paling tinggi dibandingkan dengan 2 klon lainnya, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan sejak dulu jahe dipergunakan sebagai obat, atau bumbu dapur dan aneka keperluan lainnya, jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan, baik untuk membangkitkan nafsu makan dan pencernaan. Jahe yang digunakan sebagai bumbu masak terutama berkhasiat untuk menambah nafsu makan, memperkuat lambung, dan memperbaiki pencernaan. Hal ini dimungkinkan karena terangsangnya selaput lendir perut besar dan usus oleh minyak atsiri yang dikeluarkan rimpang jahe.

a.) Jahe Merah Sebagai bahan obat terdisional 

Jahe merah banyak dipilih karena memberikan rasa pahit dan pedas lebih tinggi dibandingkan jahe-jahe lain. Khasiat umumnya adalah menambah nafsu makan dan menghangatkan badan. Karena pengaruh inilah orang cepat merasa bugar dan gairah seksnya segera memuncak alias berkantaran. Selain ukurannya lebih kecil dibanding 2 jenis jahe lain, yakni jahe emprit dan gajah, warna kulit jahe merah juga berbeda. Kulitnya berwarna merah muda, dagingnya sedikit coklat, dan memiliki serat lebih kasar.

Beberapa Ramuan Jahe Merah:

a. Untuk Atasi Rematik

Ramuan 1:
Bahan :
- jahe merah segar 20gram
- Temulawak 20gram
- Cabe jawa 20gram
- kumis kucing 30gram
- Daun komfrey 30gram
- Air untuk minum 4 gelas

Cara Membuat
1. Semua bahan dicuci bersih.
2. Rajang atau diiris tipis.
3. Lalu direbus, tunggu hingga air rebusan tersisa 2 gelas.
4. Kemudian saring.

Cara Konsumsi:
- minum 2 kali pada pagi dan sore hari.
- Sekali minum 1 gelas.
- Agar rasanya lebih segar, tambahkan 2 sendok makan madu dan perasan jeruk nipis.

Ramuan 2:
Bahan:
- siapkan jahe merah segar 20gram
- Daun dewa segar 30gram
- Irisan kering mahkota dewa 20gram
- Daun menira segar 30gram
- Daun sendok 30gram
- Air untuk minum 4 gelas

Cara Membuat
1. semua bahan dicuci bersih.
2. Diiris atau dirajang kecil-kecil.
3. Lalu direbus, tunggu hingga air rebusan tersisa 2gelas.
4. Kemudian saring.

Cara Konsumsi:
- minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.
- sekali minum 1 gelas. Bila suka, tambahkan madu.


b. Untuk Atasi Keropos Tulang

Bahan:
- siapkan jahe merah segar 20gram
- Kacang hijau 30gram
- Kapulaga 10 gram
- Merica 15gram
- Kayumanis 20gram
- Air 4 gelas

Cara Membuat:
1. Bahan-bahaan dicuci bersih dan dilumatkan atau dimemarkan.
2. Rebus hingga air rebusan tresisa 2 gelas.
3. Kemudian disaring.

Cara Konsumsi:
- minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan.
- sekali minum 1 gelas
- Agar rasa nikmat, ditambahkan 2 sendok makan madu.

C. Untuk Atasi Asma

Bahan:
- Siapkan jahe merah segar 20 gram
- Daun smbiloto segar 30 gram
- Daun randu 30 gram
- Daun lampes 20 gram
- Air untuk minum 4 gelas

Cara Membuat:
1. Semua bahan setelah dicuci bersih, diiris atau dirajang kecil.
2. Rebus hingga air rebusan tersisa 2 gelas.
3. Lalu saring.
4. Sajikan

Cara Konsumsi:
- Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan.
- Sekali minum 1 gelas.
- Agar rasanya segar, bisa ditambahkan madu dan perasan jeruk nipis.

D. Untuk Atasi Stroke

Bahan:
- Siapkan jahe merah 20 gram
- Mengkudu 40 gram
- Pule pandak 20 gram
- Daun dewa 30 gram
- Daun cermai 20 gram
- Air untuk minum 4 gelas

Cara Membuat:
1. Setelah semua dicuci, dirajang atau diiris.
2. Rebus dengan air 4 gelas hingga air rebusan tersisa 1,5 (satu setengah)gelas.
3. Kemudiyan saring.

Cara Konsumsi:
- Minum 3 kali pada pagi, siang, dan sore setelah makan, sekali minum-(setengah) gelas.

E. Menambah Gairah Seks

Bahan:
- Siapkan jahe merah 15 gram
- Gingseng 30 gram
- Cabe jawa 20 gram
- Lada hitam 20 gram
- Air untuk minum 4 glas

Cara Membuat:
1. Semua bahan di cuci.
2. Direbus hingga air rebusan tersisa 2 glas kemudiyan disaring.

Cara Konsumsi:
- Minum 2 kali pada pagi dan sore.
- Sekali minum 1 gelas.
- Bisa tambahkan kuning telur 1 butir dan 2 sendok makan madu murni.
- Aduk hingga merata sebwelum diminum.

b.) Jahe Kuning
Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam, ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.

c.) Jahe Gajah
Jahe gajah banyak dimanfaatkan sebagai bahan campuran makanan, minuman, kosmetika dan bahan baku dalam kegiyatan industri. Semakin pesatnya kegiatan industri obat-obatan moderen, teradisional dan industri-industri lain yang bermunculan dengan menggunakan bahan baku jahe menyababkan permintaan komoditi ini cendrung meningkat dari tahun ke tahun. Jahe gajah tidak hanya berpospek didalam negri saja tetapi juga memiliki peluang besar untuk diserap oleh pasar internasional. Jahe gajah berpotensi sebagai komoditas ekspor yang dikirim dalam bentuk segar, kering, asinan, minyak atsiri dan oleoresin.

Manfaat dan Khasiat Jahe

1. Masuk angin

Cara Membuat:
1. Ambil jahe yang tua sebesar biji jari.
2. Cuci bersih dan memarkan lalu direbus dengan air dua gelas.
3. Tambahkan gula aren secukup nya.
4. Dinginkan 1/4 jam
5. Angkat dan minum hangat-hangat.

2. Sakit kepala atau migran (sakit kepala sebelah)

Cara Membuat:
1. Ambil jahe seibu jari.
2. Bakar lalu memarkan.
3. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula aren.

Cara Konsumsi:
1. Minum sekaligus.
2. Minum tiga kali sehari.

3. Mencegah Mabuk Kendaraan

Cara Membut:
1. Ambil jahe seibu jari.
2. Cuci dan iris tipis-tipis.
3. Lalu rebus dengan segelas air.
4. Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan.

4. Terkilir

Cara Membuat:
1. Ambil jahe lebih kurang dua ruas.
2. Cuci bersih lalu parut.
3.Tambahakan sedikit garam.
4. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang terkilir.
5. Lakukan dua kali sehari.

5. Bercak putih pada kulit karena kehilangan pigmen (Vitiligo)

Cara Membuat:
1. Ambil 30 gr jahe.
2. Cuci bersih lalu dijus.
3. Balurkan jus pada kulit yang menderita vitiligo tersebut.

6. Terserang cacing gelang

Cara Membuat:
1. Ambil 60 gr jahe segar lalu cuci bersih.
2. Lumatka, campur dengan segelas air.
3. Saring dan tambahkan madu satu sendok makan.
4. Minum ramuan ini tiga kali sehari.

7. Rematik

Cara Membuat:
1. Siapkan satu atau dua rimpang jahe.
2. Panaskan rimpang tersebut diatas api atau bara kemudian tumbuk.
3. Tempel tumbukan jahe pada begian tubuh yang sakit.

8. Jahe sebagai obat batuk

Cara Membuat:
1. bersihkan kurang lebih 10 gram jahe (sekitar 4 ruas).
2. P0tong-potong dan remukan.
3. Rebus dalam empat cangkir air selama 20 menit.
4. saring dan tunggu sampai tidak terlalu panas.
5. Bisa menambahkan madu dan jus lemon untuk menambah rasanya.

9. Jahe untuk melawan infeksi jamur pada kaki

Cara Membuat:
- rendam kaki anda selama 10 menit dalam air hangat yang telah ditambahi jahe.

Selain itu penelitian moderen telah membuktikan secara ilmiah berbagai manfaat jahe, antara lain:
- Menurunkan tekanan darah.
- Membantu pencernaan.
- Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah.
- Mencegah mual.
- Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan keram perut dan membantu mengeluarkan angin.
- Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.

 

Sumber : http://caraobat.blogspot.com/2013/09/manfaat-dan-khasiat-jahe-untuk-kesehatan.html

Manfaat dan Khasiat Wedang Jahe untuk Kesehatan


Khasiat Wedang Jahe untuk Kesehatan

Manfaat dan Khasiat Wedang Jahe untuk Kesehatan

Wedang jahe merupakan minuman tradisional khas Indonesia yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Hal ini karena di dalam jahe yang menjadi bahan utamanya mengandung senyawa yang bermanfaat. Senyawa yang terkandung dalam jahe diantaranya Minyak atsiri zingiberena (zingirona), zingiberol, bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena, dan resin pahit.

Di beberapa tempat, wedang jahe dikenal dengan nama teh jahe. Selain sarat dengan antioksidan dan mineral penting, ramuan ajaib ini memiliki berbagai manfaat kesehatan. Berikut ini manfaat-manfaat kesehatan dari wedang jahe seperti dikutip Zeenews.com:

1. Menghilangkan Stres

Wedang Jahe adalah ramuan luar biasa yang ampuh menghilangkan stres karena bisa membuat nyaman dan merelaksasi lewat aroma. Menhirup teh jahe juga bisa membantu meningkatkan suasana hati Anda. Ramuan ajaib ini membuat Anda merasa segar dan tenang, dan jika Anda sedang mengalami hari yang buruk, semua getaran negatif akan hilang.

2. Mengatasi Masalah Pernapasan

Jika Anda menderita penyakit pernapasan umum seperti pilek dan batuk, wedang jahe sangat dianjurkan. Jahe membantu dalam melancarkan dahak dan memperluas paru-paru sehingga kesulitan bernafas bisa diatasi. Ramuan ajaib juga membantu menenangkan alergi dan bersin terus menerus, serta iritasi.

3. Melancarkan Peredaran Darah

Meminum secangkir wedang jahe dapat membantu meningkatkan aliran darah, serta membantu mencegah menggigil, demam dan berkeringat berlebihan. Asam amino dan mineral dalam teh membantu membuat aliran darah lancar, mencegah timbulnya penyakit kardiovaskular.

4. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Selain kaya akan antioksidan, wedang jahe juga sangat membantu dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Minum secangkir teh jahe setiap hari bisa membantu mengecoh potensi risiko stroke dengan menghambat deposito lemak dari menyumbat arteri. Ini juga menurunkan tingkat kolesterol dan mencegah risiko serangan jantung.

5. Mengatasi Masalah Pencernaan

Wedang jahe ideal dalam membantu pencernaan, sehingga bisa meningkatkan penyerapan makanan dan menghindari sakit perut akibat makan berlebihan. Kembung dan sendawa yang mengganggu juga dapat dicegah dengan teh jahe.

6. Meningkatkan Nafsu Makan

Teh jahe juga meningkatkan nafsu makan dan membantu dalam melepaskan asam lambung yang menggumpal dalam pencernaan.

Oke, Sehaters dimana saja Anda berada. Itulah beberapa manfaat serta khasiat wedang jahe bagi kesehatan. Selamat mencoba. 
 
Sumber : http://manfaatnyasehat.blogspot.com/2013/08/manfaat-dan-khasiat-wedang-jahe.html

Manfaat Jahe untuk Kesehatan dan Pengobatan Tradisional


Jahe

Manfaat Jahe untuk Kesehatan dan Pengobatan Tradisional

Jahe yang memiliki nama latin Zingiber officinale Rosc. merupakan salah satu rempah yang sering dijadikan bumbu dapur. Selain itu, jahe juga bisa dijadikan sebagai bahan minuman seperti teh jahe atau wedang jahe. Dimana minuman dari jahe ini sangat berkhasiat bagi kesehatan tubuh.

Selain sebagai bahan makanan dan bumbu masak, jahe juga sudah dikenal sebagai bahan untuk resep pengobatan tradisional. Dipadukan dengan bahan lain ia diyakini mampu meningkatkan vitalitas seseorang. Kandungan minyak atsiri dalam jahe bermanfaat untuk menghilangkan nyeri, antiinflamasi, dan antibakteri.

Nah, berikut ini beberapa manfaat dan khasiat jahe untuk mengobati berbagai macam penyakit:

Masuk angin
Seibu jari jahe tua dicuci, dimemarkan. Rebus dengan 2 gelas air dan beri sedikit gula aren. Didihkan sekitar ¼ jam lalu saring. Minum hangat-hangat.

Batuk
Jahe, biasa digunakan sebagai obat batuk tradisional. Caranya, ambil seibu jari jahe dicuci dan dimemarkan. Rebus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Minum air rebusan itu sekaligus.

Sakit kepala/migrain
Jahe juga bisa untuk mengobati sakit kepala. Caranya, ambil seibu jari jahe dicuci, dibakar, dan dimemarkan. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula aren. Minum airnya sekaligus.

Rematik, nyeri pinggang, nyeri punggung
Jika anda sering mengalami rematik atau sakit pinggang, gunakan saja jahe untuk mengobatinya. Tumbuk rimpang jahe yang sudah dicuci, lalu beri sedikit eau de cologne. Gosokkan ke bagian yang sakit.

Mabuk perjalan dan mengeluarkan gas dari perut
Seibu jari rimpang jahe dicuci dan diiris-iris, lalu direbus dengan segelas air. Tunggu sampai agak dingin. Minum air rebusan tersebut sekaligus.

Mual
Jahe juga bisa dijadikan untuk mengobati perut mual: Seibu jari jahe dicuci dan dimemarkan. Seduh dengan segelas air. Beri sedikit asam jawa dan gula batu. Aduk, saring, lalu minum sekaligus.

Eksem
seibu jari jahe diparut lalu diperas. Parut juga sebuah lobak, lalu campurkan dengan air perasan jahe. Tambahkan sedikit air hangat. Tempelkan pada bagian yang terkena eksem.

Panu
tumbuk 2 ruas jahedan segenggam daun turi yang sudah dicuci bersih. Balurkan ramuan tersebut pada kulit yang berpanu.

Terkilir
Dua ruas jahe diparut lalu tambahkan sedikit garam. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang terkilir. Lakukan dua kali sehari.

Vitiligo (bercak putih karena kehilangan pigmen)
30 g jahe dibersihkan lalu dibuat jus. Bubuhkan jus tersebut pada kulit yang menderita vitiligo.

Borok
Seibu jari rimpang jahe dicuci lalu diparut. Gunakan parutan itu untuk mengompres luka.

Digigit ular
Lumatkan seibu jari rimpang jahe yang sudah dicuci. Beri sedikit garam. Tempelkan pada luka bekas gigitan ular dan segera bawa ke dokter.

Gatal karena gigitan serangga
lumatkan jahe yang sudah dicuci. Gosokkan pada bagian yang gatal.

Cacing gelang
60 g jahe segar dicuci lalu dilumatkan dan diberi segelas air. Saring, beri 1 sendok makan madu. Ramuan ini untuk diminum 3 x sehari.

Nah, itu dia beberapa manfaat jahe bagi kesehatan dan pengobatan tradisional. Jadi jangan lupa untuk selalu menyimpan jahe di dapur Anda. 
 
Sumber : http://manfaatnyasehat.blogspot.com/2013/12/manfaat-jahe-untuk-kesehatan-dan.html
 

Manfaat dan kandungan jahe untuk obat kuat

obat kuat Manfaat dan kandungan jahe untuk obat kuat

 
Meski kita sudah akrab benar dengan tumbuhan yang satu ini, tapi belum banyak yang tahu dengan manfaat dan kandungan jahe yang sebenarnya. Jahe dengan nama ilmiah Zingiber officinale , merupakan tanaman rimpang yang sangat umum digunakan sebagai rempah-rempah dan bahan obat.

Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa pedas pada jahe disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi. ( sumber : Wikipedia )

Akan tetapi saat ini banyak orang yang tahu jahe hanya sebatas obat penghilang masuk angin dan bahan pelengkap masakan saja. Padahal jahe sebenarnya memiliki banyak khasiat yang dapat menyehatkan tubuh. Karena jahe mengandung banyak zat – zat yang baik untuk tubuh. Berikut saya paparkan kandungan yang terdapat di dalam jahe dan manfaatnya untuk obat kuat pria.

Kandungan kimia jahe

Kandungan senyawa dalam jahe ada 2 golongan senyawa berdasarkan kemudahan menguap, yaitu golongan senyawa volatil (mudah menguap) dan golongan non-volatil. Senyawa yang menyebabkan pedas di atas merupakan senyawa non-volatil.

Jika kita menumbuk seruas jahe, maka akan timbul aroma khas yang kuat, dan jika kita hirup akan memberi suasana hangat di hidung kita. Aroma khas ini berasal dari minyak atsiri yang terkandung didalamnya. Minyak astiri merupakan senyawa volatil atau mudah menguap, sehingga baunya tercium oleh hidung kita. Minyak ini juga menyebabkan rasa jahe yang khas.

Minyak atsiri dalam jahe merupakan gabungan dari senyawa terpenoid yang terdiri dari senyawa-senyawa seskuiterpena, zingiberena, bisabolena, sineol, sitral, zingiberal (ada yang menyebut zingiberol, tapi keduanya adalah senyawa berbeda; zingiberal mengandung gugus aldehid, sedangkan zingiberol mengandung gugus hidroksida,-OH), felandren (phellandrena),borneol, sitronellol, geranial, linalool, limonene, kamfena.
Minyak atsiri yang terkandung dalam jahe antara 1 sampai 3 %. Selain itu, juga ada kandungan senyawa lain, such as: senyawa oleoresin (gingerol, shogaol), senyawa fenol (ada sumber yang menyebut polifenol)(gingeol, zingeron), enzim proteolitik (zingibain) (www.friedli.com), 8,6 % protein, 6,4 % lemak, 5,9% serat, 66,5% karbohidrat, 5,7% abu, kalsium 0,1%, fosfor 0,15 %, besi 0,011%, sodium 0,03%, potassium 1,4%, vitamin A 175 IU/100 g, vitamin B1 0,05 mg/100 g, vitamin B2 0,13 mg/100 g, niasin 1,9% dan vitamin C 12 mg/100g(www.herbal-home-remedies.org). Dalam jahe, ada juga kandungan asam-asam organik seperti asam malat [yang sering disebut sebagai asam apel; COOHCH2CH(OH)COOH ;asam hidroksibutanadioat], dan asam oksalat.

Senyawa Oleoresin dalam jahe digunakan sebagai zat aktif untuk mengobati batuk, penurun panas, dan analgetik. Anda ingat dengan iklan di TV yang menampilkan seseorang yang audisi IDOL, terus dia batuk dan terus makan permen jahe, dan akhirnya bisa menyanyi dengan lancar. Itu mungkin efek dari oleoresin.

Ilmuwan cina secara eksperimen mendapatkan bahwa jahe memiliki efek memperkuat perut dimana jahe lembut untuk perut dan menstimulasi usus. Penelitian dengan binatang telah membuktikan bahwa jahe memiliki efek analgesik dan aktivitas antiperadangan. Di India, rimpang jahe digunakan untuk mengobati penyakit kedinginan, mual, asma, batuk, kolik, dipsepsia, rematik dan kehilangan nafsu makan. Penelitian di Jepang menunjukkan bahwa jahe ,memiliki efek tonik pada hati. Jahe dapat menurunkan tekanan darah dengan membatasi aliran darah di daerah periferal tubuh. Penelitian selanjutnya menunjukkkan bahwa jahe dapat menurunkan tingkat kolesterol dengan mengurangi penyerapan kolesterol di darah dan hati (www.ch.ic.ac.uk/local/projects/lyerWebsites/Medicine.html).
Banyak bukti yang mendukung bahwa jahe menurunkan penderitaan dan durasi mual yang dirasakan setelah kemoterapi maupun setelah pembedahan. Penelitian pendahuluan menyarankan bahwa jahe aman dan efektif untuk mual dan muntah pada kehamilan jika digunakan dengan dosis yang direkomendasikan dalam waktu kurang dari 5 hari (www.drug and medicine.com).

Jahe memproduksi aksi antimual dan antimabuk karena efek antihistamin dan anticholinergic pada peripheral dan pusat. Zat pedas dari jahe melepaskan zat P dari serat sensori. Zat P yang dilepaskan menstimulasi cholinergic dan histaminicneurin untuk melepaskan Ach dan histamin sendiri-sendiri atau memproduksi kontraksi otot langsung dengan mengaktifkan reseptor M dan H1 secara korespondensi. Ini bertujuan agar setelah M tereksitasi oleh zat P, reseptor M dan H1 inaktif untuk sementara dan tidak dapat dieksitasi oleh agonis. Karena itu jahe menghambat aksi anticholinergic dan antihistaminic (Qian, D. S, dan Liu, Z. S, 1992).

Rimpang jahe juga digunakan untuk mengobati masuk angin, mengobati kolera, difteria, neuropati dan sebagai penawar racun ular (Heyne, 1987), kecanduan alkohol, sebagai antasida, antifungi, antioksidan, antikejang, antivirus, afrodisiak, mengobati peradangan sendi, atherosclerosis, pegal pada kaki, disentri, kebotakan, masalah sekresi empedu, sebagai penipis darah, mengobati bronkitis, pendarahan, luka bakar pada kulit, kanker, depresi, diare, dismenorrhea (menstruasi yang menyakitkan), flu, gonarthritis, penyakit hati, sebagai stimulan kekebalan tubuh, obat infeksi

Helicobacter pylori, impoten, meningkatkan penyerapan obat dan metabolisme, sebagai insektisida, obat parasit usus, penyakit ginjal, antinyamuk, obat psoriasis pada kulit, migrain, malaria, pengurang rasa pegal, obat hipothermia karena serotonin, sakit perut, sakit lambung, infeksi saluran pernafasan, sebagai pasta gigi (www.drug andmedicine.com), obat anti bengkak, rematik dan obat sakit kepala (Heyne, 1987), obat nyeri punggung, mengeluarkan gas dari perut, eksem, panu, terkilir, vitiligo, borok, penyakit cacing gelang dan gatal karena digigit serangga (www.asiamaya.com). Jahe dapat berfungsi sebagai obat nyeri lambung dan radang sendi karena jahe mengandung sejumlah zat gizi seperti vitamin , B1, C, asam-asam amino dan sebagainya. (www.indohafi.com).
Minyak atsiri jahe mengandung bisabolena, sineol, phellandrena, sitral,borneol, sitronellol, geranial, linalool, limonene, zingiberol, zingiberena, kamfena (www.friedli.com). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Khotimah, 1996 tentang efek analgetika minyak atsiri dan ekstrak etanol rimpang jahe dengan metode Writhin Test pada mencit Mus musculus disimpulkan bahwa minyak atsiri yang terkandung dalam rimpang jahe memilki efek analgetika yang lebih kuat daripada ekstrak etanol rimpang jahe dengan kandungan minyak atsiri yang sama. Jahe memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.
Aktivitas antioksidan dari jahe disebabkan oleh oleoresin. Ini membuat jahe berfungsi sebagai penangkap radikal bebas. Ini berarti jahe memiliki aktivitas anti radang, antimutagenic (www.friedli.com), dapat melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol dan meningkatkan kekebalan tubuh (www.indohafi.com). Selain itu, oleoresin dari jahe yang mengandung gingerol dan shogaol sering terkandung dalam antitusif, antiflatullen dan senyawa antasida (www.drugandmedicine.com).
Kombinasi dari menstimulasi sirkulasi darah dan keringat menyebabkan jahe menggerakkan darah ke peripheral. Ini membuat jahe cocok sebagai obat untuk kedinginan, demam dan tekanan darah tinggi (Srivastava, et al, 1964). Jahe menghambat agregasi platelet sehingga dapat mencegah serangan jantung dan stroke (Srivastava, et al, 1964). Pemberian jahe terhadap pasien dengan penyakit arteri koroner menyebabkan pasien tersebut menghasilkan penurunan dalam agregasi platelet (Bordia, A, 1997). Magnesium, kalsium dan fosfor berfungsi bersama-sama dalam pembentukan tulang, kontraksi otot dan transmisi syaraf.
Tingginya kandungan mineral ini dalam jahe membuat jahe cocok sebagai obat kejang otot, depresi, hipertensi, lemah otot, kebingungan, perubahan kepribadian, mual, kekurangan koordinasi dan penyakit gastrointestinal. Tingginya kandungan potassium dalam jahe akan melindungi tubuh dari kedinginan, kelumpuhan, sterilitas, kelemahan otot, lesu mental, kebingungan, kerusakan ginjal dan kerusakan hati. Potasium juga mengatur tekanan darah dan detak jantung. Berikut beberapa senyawa yang terkandung dalam jahe: 1. Linalool ( 2,6-dimetil-2,7-oktadien-6-ol )
Linalool ialah terpena alcohol yang terjadi secara alamiah. Ini digunakan sebagai scent pada sabun, detergen, shampoo dan lotion. Ini juga digunakan sebagai intermediet kimia. Produk downstream dari linalool yang umum ialah vitamin E. Berat molekul linalool 154,25 g/mol. Titik leleh < 20 derajat celcius. Titik didih 198-199 derajat celcius. Kelarutan dalam air sebesar 1,589 g/L (www.wikipedia.com). struktur 2. Gingerol ((S)-5-hidroksi-1-(4-hidroksi-3-metoksifenil)-3-dekanon) Gingerol atau [6]-gingerol ialah penyusun aktif dari jahe segar. Gingerol dapat dijumpai sebagai minyak kuning pungent dan padatan kristal dengan titik leleh rendah.
Memasak jahe mengubah gingerol menjadi zingeron yang lebih tidak pungent dan memiliki aroma manis. Gingerol dapat mereduksi nausea yang dikarenakan mabuk atau kehamilan dan juga dapat mengurangi migraine. Berat molekul gingerol 294,38 g/mol. Titik leleh 30-32 derajat celcius. (www.wikipedia.com).struktur Gingerol dapat mengalami transformasi dengan panas menjadi shogaol, paradol (dari hidrogenasi shogaol) dan zingeron. (www.chem.uwimona.edu.JM:1104/lectures/ginger.html).

Senyawa Limonen (1-metil-4-prop-1-en-2-il-sikloheksena)
Senyawa dengan berat molekul 136, 24 g/mol, kerapatan 0, 8411 g/cm3, titik leleh -95,20C dan titik didih 1760C ini termasuk dalam golongan terpena. Bau senyawa ini seperti jeruk. R-limonen digunakan sebagai insektisida tanamaan. Sedangkan S-limonen digunakan sebgai pewangi pada produk pembersih. Limonen sangat umum digunakan dalam produk kosmestik.

Kamfena (3,3-dimetil-2-metilen-norkamfana)
Kamfena termasuk golongan monoterpen bisiklik yang menguap pada temperature ruang dan berbau tajam atau pedas. Kamfena dapat menurunkan berat badan, meningkatkan berat hati dan tidak memiliki efek mutagenic (www.wikipedia.com).

Sitral (3,7-dimetil-2,6-oktadienal)
Sitral ialah suatu senyawa terpenoid dimana isomer transnya bernama geranial, sedangkan isomer cis nya bernama neral. Bau lemon geranial lebih kuat daripada neral. Selain digunakan sebagai perasa, sitral juga memiliki aktivitas antimikroba yang kuat, digunakan untuk sintesis vitamin A dan efek feromon pada serangga (www.wikipedia.com).

Senyawa Shogaol
Shogaol bertanggungjawab terhadap khasiat jahe yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Shogaol meningkatkan konsentrasi kalsium intraselluler. [10]-shogaol ialah komponen yang tidak pedas pada jahe namun meningkatkan sekresi adrenalin dengan mengaktivasi TRPV1 (transient receptor potential vanilloid subtype 1) (Iwasaki, et al, 2006). Sedangkan, [6] shogaol mengurangi peradangan di lutut dan melindungi tulang rawan pada tulang paha dari kerusakan (Levy, et al, 2006).

Struktur Shogaol
Zingiberena
Zingiberena ialah seskuiterpen monosiklik yang menyusun secara dominant minyak jahe (www.wikipedia.com). 10. Phellandrena Phellandrena ialah nama untuk sepasang senyawa organic yang memiliki struktur molekul yang mirip dan sifat kimia yang mirip, yaitu α-phellandrena dan β-phellandrena. Phellandrena digunakan sebagai pemberi aroma (www.wikipedia.com).

Borneol
Borneol ialah sebuah terpena dan senyawa organic bisiklik. Borneol mudah teroksidasi menjadi keton menghasilkan kamfor. Borneol digunakan dalam pengobatan tradisional cina sebagai Moxa (www.wikipedia.com).

Manfaat dan khasiat jahe untuk kesehatan
  1. Menurunkan tekanan darah (hipertensi). Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
  2. Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak.
  3. Mencegah tersumbatnya pembuluh darah. Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung.
  4. Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabuk perjalanan.
  5. Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.
  6. Menetralkan radikal bebas. Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
  7. Pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat pada soto, semur, atau rendang.
  8. Daun jahe juga berkhasiat, sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil. Caranya dengan ditumbuk dan diberi sedikit air dapat dipergunakan sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil.
  9. Memperkuat pencernaan makanan dan mengusir gas di dalamnya, mengobati hati yang membengkak, batuk dan demam. Caranya dengan menumbuk rimpang lalu direbus dalam air mendidih selama lebih kurang ½ jam, kemudian diminum airnya.
  10. Mengobati rematik. Siapkan 1 atau 2 rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut di atas api atau bara dan kemudian ditumbuk. Tempel tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit rematik. Cara lain adalah dengam menumbuk bersama cengkeh, dan ditempelkan pada bagian tubuh yang rematik.
  11. Mengobati luka karena lecet, ditikam benda tajam, terkena duri, jatuh, serta gigitan ular. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahkan sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.
  12. Mengobati gatal karena sengatan serangga. Caranya dengan menumbuk rimpang lalu digunakan sebagai obat gosok.
  13. Mengobati luka bekas gigitan ular beracun. Caranya dengan menumbuk rimpang dan diberi sedikit garam, kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan ular beracun (hanya sebagai pertolongan pertama sebelum penderita dibawa ke dokter
Manfaat jahe untuk obat kuat
  1. Merangsang pelepasan hormon adrenalin yang dapat memperlebar pembuluh darah sehingga tubuh menjadi hangat, darah mengalir lebih lancar dan tekanan darah menurun.
  2. Jahe Juga mengandung senyawa cineole dan arginine yang mampu mengatasi ejakulasi dini. Senyawa ini juga merangsang ereksi, mencegah kemandulan dan memperkuat daya tahan sperma. Tak salah jika orang pun menjulukinya sebagai aphrodisiac food atau makanan pendongkrak gairah seksual, istimewa bukan?
  3. Jahe juga melindungi sistem pencernaan dengan menurunkan keasaman lambung. Senyawa aseton (sebenarnya saya ragu dengan aseton, karena tidak bereaksi dengan asam) dan methanol pada jahe juga mampu menghambat terjadinya iritasi pada saluran pencernaan. Karena aseton dan metanol dapat bereaksi dengan asam lambung (HCl; asam klorida). Reaksi antara metanol dengan asam klorida merupakan reaksi substitusi gugus OH dengan gugus Cl]
  4. Manfaatnya, nyeri lambung bisa dikurangi dengan mengkonsumsi jahe. Peradangan pada arthritis/radang sendi juga bisa ditanggulangi dengan banyak mengkonsumsi jahe karena jahe menghambat produksi prostaglandin, hormon dalam tubuh yang dapat memicu peradangan.

Cara meramu jahe

Menambah Gairah senggama
Bahan:
  1. Siapkan jahe merah 15 gram
  2. Gingseng 30 gram
  3. Cabe jawa 20 gram
  4.  Lada hitam 20 gram
  5. Air untuk minum 4 glas
Cara Membuat:
  1. Semua bahan di cuci.
  2. Direbus hingga air rebusan tersisa 2 glas kemudiyan disaring.
Cara Konsumsi:
  1. Minum 2 kali pada pagi dan sore.
  2. Sekali minum 1 gelas.
  3. Bisa tambahkan kuning telur 1 butir dan 2 sendok makan madu murni.
  4. Aduk hingga merata sebwelum diminum.
Resep tradisional mengatasi lemah syahwat

Bahan yang digunakan
  1. Jahe 1 ons
  2. Telur ayam kampung 1 butir
  3. Jeruk nipis 1 butir
Cara meramu bahan
  1. Jahe direndam dalam air panas 1 gelas kemudian disaring,
  2. campurkan dengan telur ayam kampung dan perasan jeruk nipis, kemudian aduk hingga rata.
Aturan penggunaan ramuan
  • Diminum 1 x sehari.

Obat kuat pria dari jahe,jeruk dan lada

Bahan
  1. Jahe 1 ons
  2. Jeruk nipis 1 butir
  3. Lada 7 butir
  4. Lengkuas 1 kuncup
  5. Air panas
Cara Membuat
  1. Kupas jeruk nipis, cuci bersih bersama jahe, lengkuas,
  2. Tumbuk semua bahan hingga halus.
  3. Seduh dengan air panas
Aturan pakai
  • Obar kuat pria dari jahe,jeruk dan lada 1 x 1 hari agar lebih kuat. 
Semoga bermanfaat.

Sumber
http://minumanobat.blogspot.com/2013/11/resep-tradisional-mengatasi-lemah.html
http://www.successofway.com/blog/2013/05/08/manfaat-dan-kandungan-kimia-jahe/
http://minumanobat.blogspot.com/2013/11/obar-kuat-pria-dari-jahejeruk-dan-lada.html
http://bindarasaodax.blogspot.com/2012/11/khasiat-jahe-yang-terlupakan.html
http://caraobat.blogspot.com/2013/09/manfaat-dan-khasiat-jahe-untuk-kesehatan.html
http://permathic.blogspot.com/2012/05/kandungan-dan-manfaat-jahe-bagi.html
 
Sumber : http://manfaatdankandungan.blogspot.com/2013/12/manfaat-dan-kandungan-jahe-untuk-obat.html

Manfaat Jahe untuk Kesehatan, Kecantikan dan Ibu Hamil

Khasiat Jahe

Manfaat Jahe untuk Kesehatan, Kecantikan dan Ibu Hamil

Jahe yang memiliki nama latin Zingiber officinale ini sudah dikenal sebagai rempah berkhasiat selama ribuan tahun yang lalu. Manfaat jahe terutama karena kandungan senyawa seperti minyak atsiri zingiberena (zingirona), zingiberol, bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena, dan resin pahit.

Jahe diperkirakan berasal dari daratan Cina Selatan, yang kemudian menyebar ke seluruh Asia, Eropa, Afrika hingga Amerika Latin. Hampir selalu ada dalam berbagai masakan oriental, baik berupa tumisan, bakar, goreng, hingga kukus.

Terlepas manfaat kesehatan yang terkandung, jahe manwarkan rasa dan aroma khas yang menambah sedap masakan. Jahe juga biasa digunakan untuk membantu menghilangkan bau amis bahan makanan seperti ikan, udang, daging sapi, dan unggas.

Manfaat dan Khasiat Jahe


Morning sickness
Jahe diyakini memiliki efek positif bagi ibu hamil yang mengalami morning sickness. Mengkonsumsi segelas air hangat dengan campuran jahe menjadi cara paling efektif untuk mengatasi gangguan ini.

Memerangi sel kanker
Kandungan nutrisi dalam jahe juga membantu meredam perkembangan sel-sel kanker di dalam tubuh. Sejumlah studi mengungkap khasiat ekstrak jahe dalam memerangi beragam kanker seperti kanker ovarium dan usus.

Mengurangi sakit dan radang
Jahe bersifat anti-inflamasi yang dapat dijadikan obat pengurang rasa sakit. Bagi Anda yang memiliki masalah osteoarthritis atau arthritis, jahe merupakan pilihan tepat untung mengurangi rasa sakit.

Antibakteri
Dalam sebuah metode uji laboratorium, jahe menunjukkan efek antibakteri dan antijamur. Jahe mengandung sejumlah besar anti-oksidan zingerone dan dapat melindungi jaringan tubuh dari kerusakan oksidasi.

Obat mabuk perjalanan
Bagi Anda yang sering mengalami mabuk perjalanan, ada baiknya Anda mengkonsumsi minuman jahe. Rempah ini diyakini selain mengurangi rasa mual juga menyembuhkan jet lag.

Atasi gangguan menstruasi
Berbagai obat kimia hadir untuk mengurangi rasa sakit yang dialami wanita saat menstruasi. Namun, Anda harus mencoba cara alami ini. Mengkonsumsi teh jahe yang dicampur dengan gula merah.

Sakit gigi
Untuk mengatasi masalah gigi, gosokkan jahe mentah pada gigi yang nyeri, jika perlu ratakan pada seluruh bagian dalam mulut untuk mengurangi rasa sakit.

Batuk dan sakit tenggorokan
Jahe juga dikenal sebagai obat Ayuverdic untuk batuk dan sakit tenggorokan. Jahe tidak hanya menenangkan saluran tenggorokan, tetapi juga mempercepat penyembuhan.

Mengatasi mual perut
Untuk membuatnya sangat mudah. Pertama, cuci bersih jahe, lalu jemur selama satu hari. Kemudian, jahe dikupas sedikit kulitnya dan digeprek. Lalu, seduh dengan air panas sambil ditutup hingga hangat. Ramuan tersebut kemudian dicampurkan dengan air gula sesusai selera. Minumlah satu kali sehari.

Menurunkan kolesterol
Sejumlah studi menunjukkan bahwa konsumsi jahe secara reguler efektif mengurangi penyerapan kolesterol dalam darah dan hati. Kandungan gingerol dalam jahe juga memiliki efek antikoagulan yang mampu mencegah penggumpalan darah. Merangsang pelepasan hormon adrenalin yang memperlancar aliran darah.

Menghilangkan jerawat
Kupas kulit satu siung jahe berukuran kecil. Bersihkan hingga bagian warna coklatnya mengelupas dan terlihat bagian dalam yang berwarna kuning. Iris jahe hingga ketebalannya sekitar 1/4 inci. Bersihkan wajah dengan cara membilasnya dengan air. Aplikasikan jahe yang sudah diris ke seluruh area wajah sambil berikan pijatan perlahan. Putar-putar hingga jahe mengeluarkan cairan berminyak. Berbaringlah dan letakkan jahe di seluruh permukaan wajah. Diamkan selama sekitar 10 hingga 15 menit. Setelah itu bilas lagi wajah dengan air dan keringkan dengan handuk lembut.

Membuang racun dalam tubuh
Tambahkan dua ratus gram bubuk jahe pada air hangat. Jahe mengandung senyawa anti-inflamasi yang bisa meningkatkan sirkulasi darah. Termasuk membantu membuang racun dalam tubuh melalui keringat. Berendamlah selama sekitar 20 hingga 30 menit. Sambil berendam, penuhi juga kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih. Anda perlu mengembalikan mineral dan cairan yang hilang melalui keringat.

Menghilangkan sakit kepala
Jahe tidak hanya membantu mengurangi rasa mual, tetapi juga bermanfaat untuk memerangi sakit kepala. Karena dalam jahe mengandung anthistamin dan anti inflamasi. Jika sakit kepala telah melanda, Anda dapat menikmati manisan jahe untuk mengurangi rasa nyeri.


Sumber : http://manfaatbuahdaun.blogspot.com/2013/11/manfaat-jahe-untuk-kesehatan-kecantikan.html

Kandungan Minyak Atsiri Jahe Segar Dan Jahe Kering

Kandungan Minyak Atsiri Jahe Segar Dan Jahe Kering

ATSIRI JAHE SEGAR DAN JAHE KERING

 
     Jahe (Zingiber officinale var emprit) merupakan salah satu komoditas andalan ekspor Indonesia yang memberikan peranan cukup berarti dalam penerimaan devisa negara. Daya guna bahan ini sangat erat hubungannya dengan komponen bioaktif yang terkandung didalamnya. Kualitas dan kuantitas minyak atsiri jahe emprit segar dan simplisia jahe kering dilaporkan guna memberi informasi kepada masyarakat mengenai efek dari pasca panen. Total minyak atsiri diperoleh melalui destilasi Stahl selama ± 6 jam, sedangkan analisis komponen minyak atsiri dilakukan dengan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar minyak atsiri jahe segar dan simplisianya masing-masing 3,71% (v/w) dan kadar 0,94 % (v/w). Data GC-MS memperlihatkan bahwa jahe segar memiliki jenis minyak atsiri lebih banyak daripada jahe kering, selain jumlah zingiberinenya lebih dominan. Hasil penelitian dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa jahe segar lebih baik dibandingkan dengan simplisia jahe kering.
 
     Nilai perdagangan obat herbal, suplemen makanan di dunia pada tahun 2000 mencapai 40 milyar USD. Pada tahun 2002 meningkat menjadi 60 milyar USD dan pada tahun 2050 diperkirakan menjadi 5 triliun USD dengan peningkatan 15% per tahun. Jahe (Zingiber officinale) merupakan salah satu dari lima komoditas andalan Indonesia (Anonim, 2007).
 
Bahan baku obat alam ini mempunyai beberapa kegunaan seperti dapat untuk sakit sakit gigi, malaria, rematik, sembelit, batuk, kedinginan dan sumber antioksidan (Chrubasik, 2005; Al Amin, 2006; Ehlisch, 2008; El-Baroty, 2010). Aktivitas-aktivitas tersebut pada umumnya disebabkan oleh adanya senyawa bioaktif yang terkandung dalam rimpang jahe, seperti senyawa phenolic (shogaol dan gingerol) dan minyak atsiri, seperti bisapolen, zingiberen, zingiberol, curcurmen, 6-dehydrogingerdion, galanolakton, asam gingesulfonat, zingeron, geraniol, neral, monoakyldigalaktosylglykerol, gingerglycolipid (Kemper, 1999).
 
Senyawa zingeberen, merupakan senyawa yang sangat penting mengingat akan memberikan aroma pedas pada jahe (Muhamed, 2007). Beberapa senyawa bioaktif yang tekandung dalam jahe tersebut dapat diperoleh dari beberapa varitas, seperti jahe gajah, jahe merah dan jahe emprit. Dari ketiga jehe tersebut, jahe emprit (Zingiber officional var. Amarum) merupakan komoditas unggulan yang paling diminati oleh masyarakat. Konsumsi jahe sebagai bahan baku herbal bersumber dari jahe segar maupun jahe yang telah dikeringkan (selanjutnya disebut simplisia kering). Masyarakat luas lebih memilih jahe segar mengingat organoleptis (khususnya bau) dari jahe segar lebih baik daripada simplisia kering. Dalam ilmu kimia, perbedaan tersebut ditandai dengan perbedaan komposisi minyak atsiri yang terkandung didalamnya. Bukti laboratorium yang mencoba memberi dasar ilmiah kebiasaan masyarakat tersebut sangat penting dilakukan dalam rangka menunjang Program Saintifikasi Jamu di Indonesia (Permenkes No 003/MENKES/PER/I/2010).
 
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan Bahan baku jahe emprit segar diperoleh dari Pengepul di Pasar Bitingan Plasa Kudus, setelah sehari panen yang kemudian dilakukan perlakuan penelitian..
Peralatan utama yang digunakan Timbangan analitik, seperangkat alat destilasi Stahl dengan kapasitas 500 ml, GC-MS QP2010S Shimadzu. Kondisi operasional GC-MS. Kolom Rastek RXi-5MS panjang 30m, Kondisi GC, suhu kolom 60 oC-300 oC, tingkat laju 10 oC per menit, hold pada 60 oC untuk 5 min, hold pada 290 oC untuk 62 min, kolom awal suhu 60 oC, injeksi suhu 300 oC, interface suhu 300 oC, pembawa gas helium, Total Flow 81.5 mL/min, Split Ratio :153.0.
Preparasi sampel
Sampel jahe dicuci terlebih dahulu sampai bersih dari tanah yang masih menempel, lalu dilakukan penimbangan. Kemudian dibagai menjadi 2 bagian:

Sampel A

Sebanyak 120 gram jahe segar diiris tipis melintang dan kemudian dilakukan distilasi Stahl selama ± 6 jam, untuk memperoleh data kuantitatif minyak atsiri. Kemudian minyak atsiri hasil distilasi diambil dengan pipet, lalu ditampung dalam botol vial untuk kemudian dianalisis kualitatif dengan GC-MS.
Sampel B
Sebanyak 120 gram dikeringkan dengan dipanaskan pada oven suhu 50 oC selama 5 hari selanjutnya disebut sampel B, lalu diiris tipis melintang setelah itu didestilasi Stahl selama ± 6 jam. Untuk memperoleh data kuantitatif minyak atsirinya. Selanjutnya minyak atsiri hasil destilasi dianalisis dengan GC-MS.
Penentuan kadar air sampel.
Sampel yang sudah dibersihkan, dipotong tipis melintang kira-kira 1-5 mm ditimbang sebanyak 10 gram lalu ditentukan kadar airnya dengan metode distilasi, sesuai dengan SNI simplisia jahe (2006).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian pengaruh pengeringan jahe dilakukan dengan membandingkan jahe segar dengan jahe kering, masing-masing dilakukan penentuan jumlah minyak atsiri dan sekaligus pengambilan minyak atsirinya untuk keperluan kualitatif. Jenis peralatan distilasi uap yang digunakan untuk keperluan ini adalah distilasi stahl. Analisis kualitatif minyak atsiri yang dihasilkan dianalisis struktur kimianya dengan GC-MS.
 
Pengeringan rimpang jahe dengan oven
Pengeringan rimpang jahe dilakukan untuk mendapatkan simplisia kering, alat yang yang dipilih adalah oven. Pemanasan jahe dapat berjalan optimal pada suhu 50 oC (Abeysekera and Illeperuma, 2005). Pada penelitian ini, pengeringan jahe dilakukan terhadap rimpang jahe utuh. Berat jahe dari hasil pengeringan (sampel B) adalah 23,3940 g (19,5 %) dengan kadar air 9,0 %. Faktor susut berat akibat proses pengeringan oven ini adalah 5,13 (dari 120 g menjadi 23.3940). Harga 1kg jahe segar di pasar tradisional adalah Rp. 13.000,- sedangkan simplisia kering adalah Rp. 50.000,- (perbedaannya hanya 3,85 kali, lebih kecil daripada faktor susut yang seharusnya dijual dengan harga minimal Rp. 67.000,-). Dari segi harga, ini sudah dapat dipastikan bahwa para pedagang telah memahami bahwa kualitas simplisia kering tidak sebaik jahe segarnya.

Jumlah minyak atsiri sampel
Sesuai dengan SNI, minyak atsiri dalam sampel jehe dilakukan melalui destilasi Stahl, yang merupakan rangkaian alat dengan prinsip steam distillation. Sesuai hukum Roult, penambahan uap air akan menyebabkan titik didih campuran minyak atsiri-air akan lebih kecil daripada 100oC (Cahyono, 2011).
Pemisahan minyak atsiri dari rimpang jahe segar lebih cepat dibandingkan dengan destilasi jahe yang dikeringkan, waktu yang diperlukan untuk memperoleh tetesan pertama minyak atsiri jahe segar 25 menit. Hasil yang diperoleh dari metode pemisahan minyak atsiri dengan menggunakan destilasi uap, baik jahe segar maupun jahe kering berwarna coklat kekuningan. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa, dari berat segar yang sama, minyak atsiri yang diperoleh dari jahe segar jauh lebih banyak dibanding dengan simplisia jahe kering (tabel 1). 

Penting dicatat bahwa hasil-hasil ini sangat kontradiktif dengan kesimpulan penelitian yang pernah dilakukan oleh Famurewa dkk. (2011), yang mencoba membandingkan jahe segar dan jahe yang telah dikeringkan, tetapi tanpa membandingkan berat masing-masing sampel dari keadaan segarnya serta tidak melaporkan kadar airnya. Hasil analisis ini juga dapat menunjukkan bahwa sampel jahe Indonesia lebih baik daripada sampel yang berasal dari Cina maupun Thailand, masing-masing memiliki kadar 0,98% dan 1,57% (Sutanet al., 2005). Dalam penelitian ini,adanya perbedaan sekitar 2,77% antara jahe segar dan simplisia keringnya diduga sangat erat hubungannya dengan hilangnya dalam minyak atsiri bersama uap air selama proses pengeringan. Data-data ini dapat memberikan suatu bukti dari kebiasaan masyarakat yang lebih menyukai jahe segar daripada simplisia keringnya.

Analisis penyusun minyak atsiri jahe segar dan simplisia kering
Analisis senyawa kimia yang terdapat didalam minyak atsiri jahe segar dan jahe kering dengan GC-MS, perbandingan kromatogram dari kedua sampel minyak atsiri dapat dilihat pada Gambar1.


Sumber : http://jaheindonesia.com/berita-atsiri-jahe-segar-dan-jahe-kering.html
 

Budidaya Jahe Dalam Karung, Hasilkan Benih Sehat





 Budidaya Jahe Dalam Karung, Hasilkan Benih Sehat

Budidaya jahe menggunakan karung dengan media yang remah dilakukan untuk menghasilkan benih yang sehat, bebas dari penyakit seperti layu bakteri yang sering menjadi kendala dalam budidaya tanaman.
Kelompok Tani Jahe Organik desa Larangan membudidayakan pertanaman jahe dalam karung ukuran 40 x 100 cm dengan media tanam bokasi dari bahan limbah pabrik penggergajian kayu. Benih disemai terlebih dahulu dengan cara dihamparkan atau diangin-anginkan. Media tanam (bokashi + pasir ladu)  dimasukan kedalam karung sebanyak 0,2 dari volume karung.
Benih ditanam masing-masing 250 g/karung.  Karung ditata dengan 5 jumlah baris dalam kolom.  Kurang lebih setiap 15 hari sekali, petani menambahkan media bokashi ke dalam karung agar rimpang yang terlihat dapat tertutupi. Yang unik dalam sistem budidaya ini serta diperlukan penelitian lanjut, petani tidak menambahkan pupuk anorganik dalam petanaman jahe dan melakukan pemangkasan tanaman.
Pemangkasan dilakukan saat tanaman mencapai dua bulan pada 5 – 10 cm dari pangkal rimpang. Pemangkasan bertujuan merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru pada rimpang. Setelah karung-karung berisi tanaman yang sudah dipangkas, tanaman dibiarkan hingga muncul tunas-tunas tanaman baru dari dalam rimpang.
 Salah satu tantangan dalam teknik budidaya ini, diperlukan penanganan intensif pada tanaman mulai dari penanganan bokasi untuk media tanam, irigasi, kegiatan pemangkasan, dan penambahan media secara rutin. Jika teknik budidaya ini dapat berhasil dan sesuai dengan harapan yang diinginkan, akan tercipta efisiensi penggunaan lahan sebesar 90% dari budidaya konvensional.
Hal ini setara dengan membudidayakan 1000 karung (1000 m2) dengan budidaya konvensional satu hektar. Efisiensi yang lain adalah penggunaan benih tanaman, serta dapat diarahkan untuk budidaya organik dengan mengadopsi teknologi-teknologi yang telah dihasilkan.
Bila digunakan untuk menghasilkan benih, dapat menjadi sumber benih yang sehat dan dengan kondisi yang  terkontrol, produksi jahe dapat ditargetkan sesuai dengan permintaan.
Sumber : http://konguan0.blogspot.com/

TEKNIS BUDIDAYA JAHE MERAH/ EMPRIT/ GAJAH


TEKNIS BUDIDAYA JAHE MERAH/EMPRIT/GAJAH


Sebelum kita melangkah ke budidaya jahe ada beberapa hal yang perlu kita siapkan antara lain :
  1. Ternak bakteri / microba cultur
  2. Pembuatan pupuk / bokhasi
( ini nanti akan saya bahas lebih detail so nanti harapannya kita bisa buat pupuk cair dan pupuk padat (bokhasi) sendiri sehingga dapat menekan biaya produksi )


Teknis penanaman jahe merah/emprit/gajah :

  1. Pembibitan
Pilih bibit jahe yang berkualitas (asal-usul jelas jenisnya dan berumur 1 thn keatas ) karena ini sangat menentukan perkembanagan dan hasil dari budidaya. potong2 rimpang jahe menggunakan tangan / pisau ( seterilkan tangan / pisau apabila mengenai jahe yang busuk dg air garam) usahakan setiap potongan memiliki 2 ato 3 mata tunas atau kurang lebih 5 - 7 cm rimpang jahe. jemur bibit jahe yang telah dipotong2 tadi untuk menghindari bakteri/jamur merugikan 6 - 12 jam.

Setelah itu rimpang jahe direndam dengan zat pertumbuhan tanaman (kita bisa membuat sendiri) selama 6 jam tiriskan sampai kering. rimpang jahe siap disemaikan dengan cara sebar pupuk bokhasi setebal 10 cm taruhlah rimpang jahe diatasnya kemudian tutupi dengan sekam padi untuk menjaga kelembapan. usahakan tempat persemaian terhindar dari matahari langsung, siram pada pagi dan sore hari biasanya dalam waktu 1-2 minggu akan muncul tunas2 jahe.

dalam persemaian

dalam persemaian

setelah bibit tumbuh sekitar 15 cm baru pindahkan ke dalam karung / wadah.

2.  Penanaman.

Menggunakan karung/wadah ukuran lebar 50cm x 60 cm tinggi, jangan lupa karung/wadah dilubangi untuk mendapatkan aerasi yang bagus usahakan banyak lubang. masukkan media campuran tanah dengan bokhasi dengan perbandingan 30% : 70% setinggi 15-20 cm, satu karung/wadah dapat diisi dengan jumlah 3-5 tunas  yang mana tunas2 dikumpulkan ditengah dengan mata tunas menghadap keluar atau saling membelakangi.  (alasan kenapa satu karung kita isi sebanyak itu karena kita mencoba menanam jahe dengan teknik vertikultur/keatas). 

Sehingga nantinya jahe kl tumbuh subur maka 30 hari setelah tanam maka diperlukan penambahan media setinggi 10-15 cm dengan media campuran tanah dan bokhasi ini bertujuan untuk melindungi tunas jahe sekaligus memberi nutrisi/makanan baru bagi jahe,usahakan setiap bulan sekali lakukan penambahan media tanam sampai bulan kelima.    Hal ini dikarenakan jahe membutuhkan cukup banyak air maka tanaman jahe perlu disiram setiap hari 2 x pagi dan sore atau sesuai kondisi media. tidak lupa untuk menjaga kebutuhan asupan nutrisi tanaman jahe maka setiap seminggu sekali
dilakukan penyemprotan / pengocoran dengan microba cultur 1/2 liter dicampur 14 liter air.


Dibawah ini gambar jahe dari tanggal 31 agustus 2013 sampai 01 januari 2014 :


berada dipersemaian 2 minggu ditanam  31 agustus 2013

berada dipersemaian 2 minggu ditanam 31 agustus 2013

17 september 2013
17 september 2013

05 oktober 13
05 oktober 13

16 okt 13
16 okt 13


25 nov 13
25 nov 13

ini penampakan rimpang jahe dengan 15 anakan/tunas dari 3 tunas tgl 25 nov 13
ini penampakan rimpang jahe dengan 15 anakan/tunas dari 3 tunas tgl 25 nov 13

ini saudaranya gan dengan umur yang sama
ini saudaranya gan dengan umur yang sama

samping kita kasih waring/jaring untuk pelindung ayam tetangga agak nakal gan, atasnya kita kasih paranet dengan tingkat kerapatannya 65% maklum sidoarjo panas rata2 28 - 32 ( foto tampak luar )
samping kita kasih waring/jaring untuk pelindung ayam tetangga agak nakal gan, atasnya kita kasih paranet dengan tingkat kerapatannya 65% maklum sidoarjo panas rata2 28 - 32 ( foto tampak luar )

ini penampakan tgl 7 januari 2014 jumlah anakan mencapai 33. batang paling tua kita potong usahakan jumlah anakan cukup 20 - 25 anakan khawatir berantem aja sih itu tanaman
ini penampakan tgl 7 januari 2014 jumlah anakan mencapai 33. batang paling tua kita potong usahakan jumlah anakan cukup 20 - 25 anakan khawatir berantem aja sih itu tanaman

04 jan 14 (foto dari dalam)
04 jan 14 (foto dari dalam)

04 jan 14 sory gan, itu keliatan ada rumput sampai tumbuh tinggi gitu. maklum g sempet cibuk kerjoan nang pabrik gan
04 jan 14 sory gan, itu keliatan ada rumput sampai tumbuh tinggi gitu. maklum g sempet cibuk kerjoan nang pabrik gan

04 jan 14 masa-masa menunggu panen kok cek suwene yow.... baru nyadar ini masih ber umur 4 bulanan padahal panennya 10 -12 bln masih seengah jalan...go green indonesiaku !!!!
04 jan 14 masa-masa menunggu panen kok cek suwene yow.... baru nyadar ini masih ber umur 4 bulanan padahal panennya 10 -12 bln masih seengah jalan...go green indonesiaku !!!!


Ups hampir lupa tentang apa2 aja yang perlu disiapkan untuk budidaya jahe dalam karung / wadah, antara lain :
1. ternak bakteri / microba cultur
siapkan bahan dibawah ini :
  • biang bakteri ........................................ 2 ltr ( SOT atau EM4 dll)
  • urine kambing/sapi/kelinci...................... 50 ltr
  • air kelapa ............................................ 40 ltr
  • rumen ( dalem e babat) ........................ 10 kg
  • jus nanas ............................................ 10 kg
  • jus pepaya .......................................... 10 kg
  • gula pasir ............................................ 1/4 kg
  • serabut kelapa tnp kulit ......................... 1 sak 50 kg
  • fermentasi dengan wadah tertutup selama 7 hari tiap pagi dan sore diaduk untuk mengeluarkan amoniak dan panas
Cara pembuatannya :

Tuangkan biang bakteri dalam baskom campur dengan gula pasir diamkan selama 6 - 24 jam ini bertujuan untuk mengaktif bakteri yang ada dalam biang bakteri agar siap tempur...heheeheee ini angep aja pasukan kita gan untuk menyuburkan tanah. siapkan drum untuk tempat fermentasi, aduk rumen dengan air kelapa secukupnya agar kita dapat mengambil microbakteri yang ada dalam rumen dg cara disaring / diperas masukkan masukkan dlm drum bersamaan dengan jus nanas & pepaya yg telah disaring aduk rata adonan tesebut setelah itu masukkan biang bakteri yang telah siap tempur. terakhir masukkan serabut kelapa. usahakan didalam drum/tandon ada sisa ruang paling tidak 25 % ada ruang khawatir meledak gan. tutup rapat drum/tandon jangan lupa tiap pagi dan sore diaduk2, tanda-tanda fermentasi berhasil bau berubah menjadi kayak bau tape. microba culture siap diaplikasikan ke semua tanaman / pembuatan kompos (bokhasi) nantinya.

Sumber :  http://eko-warsito.blogspot.com/2014/03/teknis-budidaya-jahe-merahempritgajah.html

Bibliograf Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)





 

Bibliograf Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)


1. Endang Gati Ika Mustika/Perbanyakan Cepat Jahe Merah Melalui Teknik Kultur Jaringan. Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 3, no.1), p.35-38.

2. Nikham Rahayu Chosdu Taty Erlina/Karakterisasi Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Dan Lengkuas Merah (Alpina purpurata K. Schum.). Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXIX, Surakarta, 24-25 Maret 2006 Sehat Alami Bersama Lidah Buaya (Aloe Vera) & Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa) 2006p.470-478

3. I G M Adioka I N Toya Wiartha/Perasan Jahe Merah (Zingiber Officinale Linn.) Per Oral Mengurangi Inflamasi Tikus Putih Yang Diinduksi Dengan Injeksi Carragenin 1 persen. Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXIX, Surakarta, 24-25 Maret 2006Sehat Alami Bersama Lidah Buaya (Aloe Vera) & Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa) 2006p.607-611

4. Juhaeti, Titi Titi Juhaeti/Pengaruh Pemupukan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jahe Merah (Zingiber officinale var Rubra). Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Hayati 1990/1991 1990/1991. p.119-123.

5. Indarto-Setyowati/Pengaruh Tingkat Naungan, Media Tanam dan Pemupukan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jahe Merah (Zingiber officinale roxb.var.Rubra). Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Hayati 1990/1991. p.125-132

6. Syarief, Fauzia/Pengaruh Kekurangan Air terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jahe Merah. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Hayati 1990/1991 1990/1991p. 133-135.

7. Widiyono, Wahyu/Pengaruh Jarak Tanam dan umur Panen Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rimpang Jahe Merah. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Hayati 1990/1991. p. 137-142

8. Saefudin/ Pemberian Zat pengatur Tumbuh dan Pupuk Daun Dalam Budidaya Jahe Merah. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Hayati 1990/1991. p. 143-146

9. Rizal, M., R. Balfas, S.R. Djiwanti dan R. Harni/ Serangan OPT Pada rimpang Kunyit, Jahe Merah dan Temulawak yang dibudidayakan secara Organik dan Anorganik. Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Pengembangan Tanaman Obat Menuju Kemandirian Masyarakat dalam Pengobatan Keluarga Jakarta 7 September 2006 p. 98-102

10. Ermiati dan N. Bermawie/Keunggulan Ekonomi Varietas Unggul Jahe Merah. Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Pengembangan Tanaman Obat Menuju Kemandirian Masyarakat dalam Pengobatan Keluarga Jakarta 7 September 2006 p. 114-131

11. Ma’mun, May Sukmasari dan Nurliani Bermawie/Perbandingan Teknik Ekstraksi dalam Analisis Gingerol pada jahe merah (Zingiber officinale Roscoe). Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Pengembangan Tanaman Obat Menuju Kemandirian Masyarakat dalam Pengobatan Keluarga Jakarta 7 September 2006 p. 202-208.

12. Sri Wahyuni D.H.Xu N.Bermawie H.Tsunematsu T.Ban. Skrining ISSR Primer studi pendahuluan kekerabatan antar jahe merah, jahe emprit dan jahe besar. Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2004)vol. XV (no.1) p. 33-42

13. Rahayu, R.D. Harapini, M. Chairul/Pengaruh penambahan minyak atsiri jahe merah (Zingiber officinale var. Rubra) terhadap pertumbuhan Eryciplas spp.Simposium Penelitian Bahan Obat Alami VIII. 1994. p 473-475

14. Mochamad Yusron/ Produksi dan Mutu Tiga Nomor Jahe Merah (Zingiber officinale Var. Rubrum L.) Dengan Pemupukan Organik Di Cibinong Bogor. Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Pengembangan Teknologi Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor,6 September 2007 Buku II 2008p. 381 – 388

15. Tolibin Iskandar/ Effek Pemberian Suspensi Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe Var. Rubrum) Terhadap Perubahan Patologi Sekum Ayam Pedaging Galur COBB yang Menderita Koksidiosis Karena Diinfeksi Eimeria Tenella. Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Pengembangan Teknologi Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor, 6 September 2007 Buku II 2008p. 597 – 606.

16. Yanti Mulyana, Clara Sunardi, Lea P.S, Razali Usman/Perbedaan Hasil Penarikan Zat Antimikroba Ekstrak Etanol Dari Bahan Basah dan Bahan Kering Jahe Merah. Prosiding Seminar Nasional Produk Alami Bioaktif Bandung Institut Teknologi Bandung(1987) Prosiding Seminar Nasional Produk Alami BioaktifISBN (1987)p.211

Sumber : http://h317dy.wordpress.com/2011/06/13/bibliograf-jahe-merah-zingiber-officinale-rosc/#more-304

Pengetahuan Bagi Pelaku Usaha Jahe Kering dan Bubuk

Pengetahuan Bagi Pelaku Usaha Jahe Kering dan Bubuk

Coba-coba mencari info tentang proses pengolahan jahe serta rendemen dengan beberapa jenis perlakuan didapat info sebagai berikut :

praktikum bubuk jahe dan jahe kering


HASIL PENGAMATAN
 
1.      Pengeringan Jahe
SEBELUM
Perlakuan
I
II
III
IV
Berat
114, 4147 g
190,1430 g
105,9734 g
100,2616 g
Warna
Cokelat keputihan
Hijau kekuningan
Kuning kecokelatan
Kuning keputihan
Tekstur
Keras
Keras
Keras
Lunak +
Aroma
-
-
Khas jahe
Khas jahe +++
SESUDAH
Perlakuan
I
II
III
IV
Berat
48,1401 g
9,2532 g
4,4479 g
5,3194 g
Warna
Cokelat keputihan
Cokelat muda
Kuning pucat
Putih kekuningan
Tekstur
Lunak
Kering, rapuh
Rapuh
Rapuh
Aroma
Khas jahe
Harum khas jahe
Khas jahe +
Khas jahe +
Rendemen
42,075%
4,866%
4,197%
5,305%
2.     
         Penggilingan Jahe
Perlakuan
9
10
11
12
Aroma
Khas jahe ++++
khas jahe ++++
Khas jahe +++++
Khas jahe ++++
Warna
Kuning cerah
Kuning
Kuning kecokelatan
Kuning kecokelatan
Tekstur
halus, lembut
halus, lembut
kasar
halus, lembut
Berat bubuk
4,4314 g
5,7363 g
44,3510 g
7,9403 g
Rendemen
4,1816%
5,72%
38,76%
4,176%
 
Keterangan :
Perlakuan I      : Tanpa perlakuan (Kelompok 11)
Perlakuan II    : Pengirisan tipis-tipis (Kelompok 9)
Perlakuan III   : Rendam di CaCl2 selama 15 menit (Kelompok 10)
Perlakuan IV   : Rendam di Na-metabisulfit  15 menit (Kelompok 12)
 
 
PEMBAHASAN
Jahe atau Zingiber officinale merupakan salah satu tanaman rempah jenis rimpang- rimpangan dari suku Zingiberaceae. Bagian akar atau rimpang dari jahe pada umumnya berwarna kuning agak kotor pada bagian luar dan ketika semakin tua warnanya akan berubah menjadi cokelat keabu- abuan. Sedangkan pada penampang dalamnya, bagian tepi jahe berwarna kuning pucat namun agak lebih muda dibandingkan dengan bagian tengahnya. Jahe memiliki aroma khas jahe yang harum dengan rasa yang pedas atau sensasi panas yang tajam.   
 
Berdasarkan pengolahannya, produk olahan jahe dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu produk olahan jahe primer dan produk olahan jahe sekunder. Produk olahan primer dari jahe adalah sebagai berikut:
 
1.      Jahe segar. Jahe segar pada umumnya digunakan untuk obat dan bahan campuran untuk minuman penghangat ( bandrek ).
2.      Jahe yang diawetkan. Pada umumnya digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan jahe asam, jahe kristal dan sirup jahe.
3.      Jahe kering. Jahe kering pada umumnya dapat digunakan sebagai bumbu masak atau pemberi aroma pada makanan.
 
Sedangkan produk olahan sekunder dari jahe adalah sebagai berikut:
1.      Bubuk jahe atau tepung jahe.
2.      Minyak jahe.
3.      Oleoresin jahe.
 
Pada praktikum kali ini, akan dilakukan pembuatan beberapa produk olahan dari jahe ( primer dan sekunder) berupa jahe kering dan jahe bubuk. Dalam pembuatan jahe kering, pengeringannya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengeringan dengan menggunakan sinar matahari serta pengeringan dengan menggunakan alat pengering.
 
Pada pembuatan jahe kering, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menimbang berat dari jahe utuh kemudian jahe tersebut diberi salah satu perlakuan sebagai berikut:
-         Perlakuan 1 : tanpa perlakuan
-         Perlakuan 2 : jahe dikupas kemudian diiris tipis- tipis.
-         Perlakuan 3 : jahe dikupas kemudian direndam kedalam larutan CaCl2 selama 15 menit.
-    Perlakuan 4 : jahe dikupas lalu diiris tipis. Jahe yang telah diiris kemudian direndam kedalam larutan Na- metabisulfit selama 15 menit.
            Setelah diberi salah satu perlakuan diatas, jahe dikeringkan dalam oven pada suhu 50 0C selama 3 hari.
 
Table 1. Hasil Pengeringan Jahe Dengan Berbagai Perlakuan
SEBELUM
Perlakuan
I
II
III
IV
Berat
114, 4147 g
190,1430 g
105,9734 g
100,2616 g
Warna
Cokelat keputihan
Hijau kekuningan
Kuning kecokelatan
Kuning keputihan
Tekstur
Keras
Keras
Keras
Lunak +
Aroma
-
-
Khas jahe
Khas jahe +++
SESUDAH
Perlakuan
I
II
III
IV
Berat
48,1401 g
9,2532 g
4,4479 g
5,3194 g
Warna
Cokelat keputihan
Cokelat muda
Kuning pucat
Putih kekuningan
Tekstur
Lunak
Kering, rapuh
Rapuh
Rapuh
Aroma
Khas jahe
Harum khas jahe
Khas jahe +
Khas jahe +
Rendemen
42,075%
4,866%
4,197%
5,305%
   
Jahe kering berdasarkan cara pengeringannya dapat dikelompokkan kedalam 4 jenis yaitu:
a.      Scraped Ginger : jahe utuh yang dikupas kemudian dikeringkan.
b.   Coated Ginger : jahe utuh yang kemudian diiris dan dikeringkan hingga kulitnya berubah menjadi kecokelatan.
c.      Bleached Ginger : jahe utuh yang dikeringkan dengan pencelupan dalam air kapur.
d.   Black Ginger : jahe utuh kemudian dikeringkan dengan pencelupan dalam air panas selama 10- 15 menit.
 
Sedangkan berdasarkan cara pengupasannya, jahe kering dapat dikelompokkan kedalam 3 jenis yaitu:
a.       Jahe tanpa dikuliti.
b.      Jahe setengah dikuliti.
c.       Jahe dikuliti seluruhnya.
 
Jahe perlakuan 1 hampir sama dengan perlakuan scraped ginger dan jahe perlakuan 2 hampir sama dengan coated ginger, hanya saja pada jahe 1 dan 2 kulit jahe tidak dikupas terlebih dahulu. Sedangkan jahe perlakuan 3 dan 4 hampir sama dengan black ginger. Pencelupan air panas memiliki tujuan yang sama dengan penambahan larutan Na- metabisulfit dan CaCl2 yaitu untuk menonaktifkan enzim yang berada dalam jahe.
 
Menurut literature, jahe kering tanpa dikuliti mempunyai rendemen berkisar antara 60% hingga 70%. Sedangkan pada hasil praktikum ( perlakuan 1), rendemen jahe kering yang dihasilkan adalah 42,075%. Sedangkan pada jahe yang dikuliti pada umumnya mempunyai rendemen antara 50- 60%. Kemungkinan penyebab perbedaan tersebut adalah terlalu lamanya waktu pengeringan yang dilakukan. Antara perlakuan 1 dan perlakuan lainnya, didapatkan bahwa berat jahe kering perlakuan lebih besar dibandingkan sampel lainnya. Hal tersebut kemungkinan disebabkan sedikitnya air yang mampu melewati kulit jahe dan kemudian menguap ( Okos et all., 1992 ). 
 
Pengeringan dipengaruhi oleh beberpa factor sebagai berikut:
1.      Suhu
2.      Kelembaban.
3.      Laju aliran udara.
4.      Permukaan bahan yang langsung berhubungan dengan udara.
5.      Tekanan.
 
Pengeringan dilakukan berdasarkan terjadinya penguapan air dari bahan ke udara karena adanya perbedaan kandungan uap air antara udara dengan bahan yang dikeringkan. Pada hal tersebut, udara mengandung uap air atau kelembaban nisbi yang relative lebih rendah sehingga menyebabkan penguapan. Factor yang mempengaruhi hasil praktikum adalah factor ke 4. Karena pada perlakuan 1, permukaan bahan yang harus ditembus oleh air lebih tebal dibandingkan dengan sampel lainnya.
 
Pengeringan akan mengubah sifat fisis dan kimianya dan diduga dapat mengubah kemampuannya dalam memantulkan, menyebarkan, menyerap, dan meneruskan sinar, sehingga mengubah warna bahan pangan. Perubahan warna yang terjadi pada sampel praktikum kemungkinan disebabkan telah berubahnya kandungan karotenoid dalam jahe. Sedangkan perubahan aroma yang terjadi pada sampel yang telah dikeringkan kemungkinan disebabkan oleh telah berkurangnya senyawa- senyawa volátil akibat menguap.
 
Akibat lain dari pengeringan adalah berkurangnya berat bahan karena adanya pengurangan kadar air. Menurut estándar mutu jahe kering Canadian Government, kadar air dalam jahe kering tidak boleh melebihi 10%. Berikut adalah data jumlah kadar air dalam sampel:
 
Perlakuan
Kadar Air ( %)
I
57,92 %
II
95,13 %
III
95,80 %
IV
94,69 %
Kadar air =  x 100%
Apabila kadar air pada jahe kering melebihi 10%, maka pertumbuhan kapang pun akan dipercepat sehingga umur simpannya akan menjadi lebih pendek.  Pada pembuatan bubuk jahe, jahe kering yang dihasilkan dari praktikum sebelumnya dihaluskan dalam grinder lalu ditimbang. Diamati warna, aroma dan rendemennya.
 
Table 2. Hasil Praktikum Pembuatan Bubuk Jahe
Perlakuan
I
II
III
IV
Aroma
Khas jahe +++++
Khas jahe ++++
khas jahe ++++
Khas jahe ++++
Warna
Kuning kecokelatan
Kuning cerah
Kuning
Kuning kecokelatan
Tekstur
kasar
halus, lembut
halus, lembut
halus, lembut
Berat bubuk
44,3510 g
4,4314 g
5,7363 g
7,9403 g
Rendemen
38,76%
4,1816%
5,72%
4,176%
 
Bubuk jahe merupakan salah satu jenis olahan sekunder dari jahe. Bubuk jahe pada umumnya terbuat dari jahe yang telah dikeringkan hingga kadar airnya 4 %. Bubuk jahe sering digunakan sebagai bahan penambah aroma dan rasa pada kari serta minuman seperti minuman anggur dan brendi.
Berdasarkan data diatas, didapatkan bahwa pada bubuk jahe perlakuan 1 memiliki rendemen paling besar dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kemungkinan butir bubuk jahe yang dihasilkan pada sampel jahe perlakuan 1 lebih kasar dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kemungkinan yang menyebabkan terjadinya kedua hal tersebut adalah pada saat pengeringan dilakukan, kadar air dalam sampel jahe perlakuan 1 lebih besar dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
Aroma pada bubuk jahe sampel perlakuan 1 lebih tajam dibandingkan dengan bubuk jahe sampel perlakuan lainnya. Kemungkinan yang menyebabkan hal tersebut adalah senyawa zingiberol pada jahe perlakuan 1 belum menguap sepenuhnya.

VI.       KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan 2,3 dan 4 memiliki kualitas rendemen jahe bubuk dan jahe kering yang lebih kecil dibandingkan dengan perlakuan 1 dan mempunyai tekstur yang lebih unggul dibandingkan dengan perlakuan 1. Namun jahe perlakuan 1, mempunyai aroma dan warna bubuk serta jahe kering yang lebih unggul dibandingkan dengan sampel jahe perlakuan lainnya.  (http://see-around-theworld.blogspot.com)

Saya yakin info ini sangat berguna dalam mengkalkulasi perbandingan bahan baku jahe basah terhadap output jahe kering / bubuk yang dihasilkan..... selamat berhitung
 
Sumber : http://petanijahemerah.blogspot.com/2012/05/pengetahuan-bagi-pelaku-usaha-jahe.html